EkonomiNews

Erick Thohir Bakal Bubarkan 14 Perusahaan BUMN

Gedung BUMN. (Foto: Katadata.id)

POPULARITAS.COM – Menteri BUMN Erick Thohir bakal membubarkan 14 perusahaan pelat merah. Nanti, 14 perusahaan BUMN tersebut akan dilikuidasi oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) atau PPA.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dalam diskusi virtual yang digelar Matangasa Institute pada Senin (28/9) malam.

Arya mengatakan bahwa likuidasi dimaksudkan dalam rangka perampingan dan meningkatkan kinerja perusahaan BUMN.

Nantinya langkah itu akan dilakukan dengan perluasan Peraturan Pemerintahan nomor 43 tahun 2005 tentang Fungsi dari Kementerian BUMN.

“Ini kami mau perluasan, supaya bisa melikuidasi, me-merger perusahaan yang kita anggap sudah deadweight. Kita tahu, seperti Merpati misalnya, sampai sekarang masih hidup dan kita enggak bisa apa-apain. Ini dalam progres semoga bisa terjadi secepatnya,” ujarnya.

Selain likuidasi 14 perusahaan, dari total BUMN saat ini yang sebanyak 108, di antaranya 41 perusahaan akan dipertahankan dan dikembangkan. Kemudian, sebanyak 34 BUMN akan dikonsolidasikan atau dimerger.

Selanjutnya, sebanyak 19 BUMN akan dikelola atau dimasukkan ke PPA. “Yang akan dilikuidasi melalui PPA 14. Ini akan membuat BUMN menjadi ramping,” imbuh Arya.

Dengan perampingan dan transformasi tersebut, lanjut dia, Kementerian BUMN menargetkan laba bersih perusahaan-perusahaan BUMN meningkat 50 persen.

“Nantinya tinggal akan 30-an perusahaan, jadi bagaimana menggabungkan dengan merestrukturisasi, melakukan perubahan perampingan di BUMN,” tegasnya.

Terkait superholding, Arya menambahkan, jika itu dilakukan harus merevisi paling tidak dua undang-undang (UU). Karena itu, pihaknya terlebih dahulu akan melihat kebutuhan dari pembentukan superholding tersebut.

“Jadi Pak Erick memang mengatakan, kita daripada ngomongin superhoding, saat ini memperkuat holding yang ada dulu. Kenapa? Tujuan adalah supply chain. Setelah kuat kita lihat apakah ada kebutuhan superholding,” tandasnya.

Sumber: CNN

Shares: