NewsTeknologi

Era Big Data, Ini Tips Anti Pencurian Data Pribadi

JAKARTA (popularitas.com) – Di era Big Data saat ini, pengguna layanan yang terkoneksi dengan internet harus mawas diri. Sebab data pribadi bisa disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab.

Namun jangan khawatir. Terdapat kiat-kiat menghindari pencurian data pribadi. Antara lain, tidak menampilkan informasi sensitif pribadi pada profil, dianjurkan untuk menggunakan beragam kata sandi, dan pantau pengaturan keamanan dan privasi.

Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap surel tak dikenal. Dia menyarankan agar memastikan keamanan jaringan yang digunakan, perhatikan selalu transaksi keuangan, gunakan perangkat lunak keamanan terbaik, serta aktifkan otentifikasi dua langkah.

Pesan itu disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) melalui sebuah infografis, yang telah menorehkan prestasi. Adalah Tim FMIPA UI yang berhasil meraih Juara 1 kategori infografis dalam ajang Enthusiatic Competition 2019.

Tim FMIPA UI yang terdiri dari I Wayan Reka Adi Saputra (Statistika 2017) dan Akhmadi Zaini (Statistika 2017) mampu mengalahkan 11 tim lawan yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi se-Indonesia.

Mereka berhasil membawakan tema besar yang berjudul “Lets Find the Treasure of the World with Data” dengan dua kategori yang ditawarkan yaitu lomba analisis data (Statistics in Action) dan lomba infografis (Infographic Competition),

“Di zaman sekarang mahadata (big data) memberikan kontribusi baru di berbagai industri. Akan tetapi, seiring dengan kepopulerannya, kekhawatiran pun muncul mengenai keamanan dari data pribadi yang menjadi salah satu bahan bakar mahadata,” ujar I Wayan Reka Adi Saputra.

Alasan mereka mengambil kategori lomba infografis karena mereka ingin mengangkat informasi secara visual dengan tampilan yang menarik sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat awam.

Reka juga menjelaskan data-data yang dimasukkan oleh pengguna pada aplikasi daring secara sengaja atau tidak, menjadi komoditas baru yang sekarang bernilai lebih mahal daripada minyak bumi. Perusahaan-perusahaan pemiliknya berlindung di bawah kata “aplikasi gratis” atau fitur yang memukau untuk mendapatkan data-data tersebut.

“Karena emang sekarang itu lagi gencar-gencarnya banget tentang penyalahgunaan data pribadi, bahkan Presiden Jokowi saja dalam pidato kenegaraannya membahas tentang penyalahgunaan data pribadi,” kata Reka.

Sumber: Okezone

Shares: