News

Eks Teroris Jalin: Aceh Dilirik Oleh Kelompok Radikal di Indonesia

Yudi Zulfahri

BANDA ACEH (popularitas.com) – Direktur Yayasan Jalin Perdamaian, Yudi Zulfahri menyebut, hingga saat ini, Aceh jadi daerah yang masih dilirik oleh kelompok radikal di Indonesia. Sebab, secara geografis hingga pasokan senjata dengan mudah didapatkan.

Ada beberapa pertimbangan, karena di daerah lain di Indonesia sudah kesulitan mulai dari ruang geraknya yang semakin sempit, logistik dan persenjataan juga susah didapatkan.

Sehingga, Aceh dinilai jadi daerah paling bagus untuk dijadikan lahan para kelompok radikal. Apalagi, Aceh menerapkan syariat islam, sehingga kelompok ini menggunakan isu ini untuk propaganda politik.

“Di Aceh semua masih tersedia, geografisnya bagus, pasokan senjata juga mudah. Masyarakatnya juga sudah siap dengan perang. Terus apa yang paling penting? isu syariat Islam, sehingga untuk propaganda politiknya lebih mudah. Maka Aceh masih didatangi sampai sekarang,” kata Yudi saat menjadi pemateri dalam sebuah diskusi di SKB Lampineung, Banda Aceh, Rabu, 6 November 2019.

Baca: Fanatisme Warga Aceh Rentan Dimanfaatkan Teroris

Meskipun, kata dia, sebagian kelompok radikal ini juga tidak sepakat dengan syariat islam. Karena dinilai tidak total. Namun, syariat islam dijadikan alat untuk menghasut.

Ia menjelaskan, teroris di Aceh sebenarnya tidak pernah berhenti sejak 2010, dimulai dari kasus kelompok Jalin (kelompok Jamaah Islamiyah pimpinan Dulmatin), bom buku, hingga terakhir muncul nama Yahdi Ila Rusydi.

Menurutnya, Yahdi tidak masuk dalam kategori kelompok terorisme, secara ideologi dia berbeda, walaupun dia menyuarakan negara Islam.

“Tapi ideologinya beda, dia bahaya gak? Kalau dibiarkan bahaya, tapi kalau dihabisi juga bahaya. Bagusnya dia dirangkul, seperti Din Minimi,” ucap Yudi yang juga merupakan eks teroris kelompok Jalin, Aceh Besar.

Munurutnya, kelompok radikal di Aceh saat ini tidak begitu besar. Tapi, mereka terus mengembangkan diri. Yudi belum bisa memastikan apakah mereka saat ini sudah di level mempersiapkan senajata apa belum.

“Itu mungkin untuk saat ini belum. Tapi kalau level pengkaderan, kaderisasi, penyebaran ideologi, itu di Aceh masih ada,” kata dia.

Untuk mengatasi kemunculan kelompok radikal dan ekstremis ini, Yudi menyarankan agar pemerintah melibatkan semua pihak, termasuk eks teroris. Selain itu, pemerintah harus memperhatikan masyarakat kecil yang terindikasi terpapar ideologi radikalisme. (DRA)

Shares: