News

Dyah Silaturahmi ke Dayah Darul Muta’allimin Aceh Besar

Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, bersilaturahmi dengan pimpinan dan pengajar Dayah Darul Muta’allimin Desa Meulayo, Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar, Rabu 20/05. Dalam kunjungan itu, Dyah juga memberikan bantuan kepada pimpinan dan pengajar dayah tersebut. (ist)

ACEH BESAR (popularitas.com) – Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, bersilaturahmi dengan pimpinan dan pengajar Dayah Darul Muta’allimin Desa Meulayo, Kecamatan Blang Bintang Aceh Besar, Rabu, 20 Mei 2020. Para kaum ibu yang kerap ikut pengajian di dayah tersebut juga ikut dalam silaturahmi itu.

Dyah memuji dayah di Aceh tersebut. Ia menilai pimpinan dan pengajar dayah telah mendukung seruan pemerintah dalam hal memutus mata rantai penyebaran covid-19.

“Pesantren ini sangat taat dengan imbauan pemerintah, yaitu dalam hal menjaga keamanan dan kesehatan santri. Apa yang kita lakukan ini adalah untuk memutuskan rantai covid-19,” kata Dyah.

Dalam pengajian rutin yang diikuti warga desa dan biasa digelar hari Jumat, para peserta diketahui tetap mengenakan masker. Pengurus dayah sejak sebelum Ramadan juga telah meliburkan santri. Hanya sebagian saja para pengajar yang tinggal di dayah.

Dyah menyebutkan, pemerintah pusat memberikan apresiasi pada Aceh yang dinilai berhasil menangani penularan covid-19. Sampai hari ini, angka kasus positif bertahan di angka 18, di mana semua penderita dilaporkan telah sembuh kecuali satu orang yang meninggal. Hal itu kata Dyah tak luput dari dukungan masyarakat termasuk tengku-tengku di dayah.

“Mohon doanya semoga musibah ibu cepat berlalu,” kata Dyah.

Sementara itu, Pimpinan Dayah Darul Muta’allimin, Tgk. H. Syamwil Puteh, mengatakan dayah yang ia pimpin menerapkan sistem pembelajaran salafiyah dan modern. Di mana para santri tetap belajar di sekolah (Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah) di samping mengaji kitab-kitab kuning.

“Semula di sini adalah masjid yang berdiri sejak Indonesia belum lagi merdeka. Baru pada tahun 2000 dayah ini berdiri,” kata Tgk. Syamwil.

Usai Tsunami, dayah tersebut kemudian mendapatkan donatur dari Turki. Di mana sampai saat ini setiap tahunnya belasan santri dayah dikirim belajar ke Istanbul di Turki. “Kami mempertahankan hubungan itu, karena juga ada kaitan sejarah Aceh dengan Turki,” kata Tgk. Syamwil.

Saat ini ada sekitar 1.300 lebih santri yang belajar di Dayah Darul Muta’allimin. Antara santri putra dan putra dipisahkan. Selain bagi santri, pengajian kitab juga diikuti oleh masyarakat sekitar. Tgk Syamwil mengundang Dyah untuk sesekali datang dalam pengajian yang biasa digelar pada hari Jumat tersebut.

Usai silaturahmi, Dyah kemudian menyerahkan sedikit bantuan kepada pimpinan dan pengajar Dayah Darul Muta’allimin. (dani/ril)

Shares: