News

Dosen USK terbitkan buku psikologi bencana

Dosen Program Studi Psikologi dan peneliti pada Tsunami and Disaster Mitigation Research Centre (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK), Intan Dewi Kumala resmi merilis buku berjudul "Psikologi Bencana: Sebuah Pengantar". Karya tersebut diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press.
Dosen USK terbitkan buku psikologi bencana
Dosen USK, Intan Dewi Kumala resmi merilis buku berjudul "Psikologi Bencana: Sebuah Pengantar". FOTO: Humas USK

POPULARITAS.COM – Dosen Program Studi Psikologi dan peneliti pada Tsunami and Disaster Mitigation Research Centre (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK), Intan Dewi Kumala resmi merilis buku berjudul “Psikologi Bencana: Sebuah Pengantar”. Karya tersebut diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press.

Buku ini mengulas bencana dan dampaknya dalam tinjauan psikologi sains dan terapan. Psikologi bencana menjadi salah satu cabang terapan psikologi yang menelaah aspek kesehatan mental dan psikososial bencana,  termasuk dampak serta penanganannya.

“Buku ini menguraikan bencana dalam perspektif psikologi ; Pandangan manusia terhadap risiko bencana, reaksi manusia terhadap peristiwa yang bersifat menakutkan, memiliki efek kejut luar biasa yang mengakibatkan ketidakberdayaan, serta efek riak yang ditimbulkan bencana,” jelas Intan, Jumat (17/6/2022).

Baca: Brook William ungkap hubungan Aceh-Amerika sekitar 200 tahun silam

Bencana sering kali hanya dilihat sebagai persoalan fisik akibat peristiwa alam, keterbatasan infrastruktur serta dampak kerusakan fisik dan penanganannya, inilah kiranya yang melatarbelakangi  penulis menguraikan konsep bencana dalam paradigma ilmu perilaku manusia yang masih belum terlalu banyak diulas.

Latar belakang akademis serta pengalamannya sebagai praktisi psikososial dalam misi kemanusiaan  di sejumlah  wilayah terdampak bencana di Indonesia menjadikan tulisannya tidak hanya sebatas konsep teori namun juga praktis/aplikatif.

Lebih jauh, pada buku ini juga terdapat pembahasan mengenai karakteristik dan dampak pada kelompok rentan bencana meliputi kelompok usia anak, remaja, dewasa, lanjut usia serta penyandang disabilitas fisik dan mental.

“Buku ini juga membahas potensi trauma sekunder, vicarious trauma, compassion fatique, dan burn-out yang dapat dialami oleh pekerja kemanusiaan saat bertugas di lokasi terdampak bencana,” ujarnya.

Baca: USK batalkan kuliah umum dengan Dubes India

Ia menambahkan, dalam buku tersebut, selain memaparkan dampak psikososial bencana, juga membahas model pendekatan pemberian dukungan psikososial untuk membantu pemulihan penyintas bencana, konsep Psychological First Aid (PFA) termasuk pelayanan PFA jarak jauh (remote PFA) yang banyak diberikan saat wabah COVID-19, peduli diri (self-care) dan relaksasi.

Pada bagian akhir buku, terdapat suplemen berupa contoh asesmen mandiri yang dapat digunakan sebagai skrining awal untuk mengenali kondisi kesehatan mental pekerja kemanusiaan dalam konteks bencana.

Shares: