News

Dompet Dhuafa Bagikan Vitamin untuk Tenaga Medis

15 Dokter Masih Isolasi Mandiri di Aceh
Ilustrasi. Foto klildokter.com

BANDA ACEH (popularitas.com) – Yayasan Dompet Dhuafa Aceh akan membagikan vitamin dan suplemen makanan kepada tenaga medis di rumah sakit untuk meningkatkan imunitas tubuh mereka.

Kepala Bidang Program Dompet Dhuafa Aceh, Riziki Fauzan mengatakan, tenaga medis kelompok rentan terpapar virus corona, karena setiap saat berinteraksi dengan orang sakit. Sehingga dibutuhkan kekebalan tubuh yang kuat untuk mencegah terpapar virus tersebut.

“Nantinya kita akan berikan vitamin kepada tenaga medis yang ada di rumah sakit, yang memang resiko sangat besar, itu upaya yang akan kita lakukan,” kata Fauzan, Rabu (25/3 2020).

Kata Fauzan, vitamin diberitakan terutama tenaga medis yang ditugaskan di ruang khusus penanganan COVID-19. Meskipun mereka dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Tetapi asupan gizi untuk meningkatkan imunitas tubuh sangat penting bagi mereka.

Fauzan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar patuh terhadap instruksi pemerintah melakukan physical distancing (menjaga jarak fisik). “Kami selalu mengimbau agar warga tetap berada di rumah sementara waktu,” pintanya.

Sementara itu Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalan pengawasan (PDP) di Aceh bertambah sejak Selasa, 24 Maret 2020 pukul 15.00 wib. tapi belum ditemukan positif Covid-19.

Jumlah DDP bertambah 6 (orang), dari 187 orang kemarin, Senin (23-03-2020), pukul 15.00 wib, menjadi 193 ODP. Sebarannya ada di 23 kabupaten/kota di Aceh.

Sedangkan total PDP sebanyak 38 orang. PDP yang sudah pulang sebanyak 31 orang, dan dalam perawatan ada enam (enam) orang, jelas Jubir yang akrab disapa dengan inisial SAG itu.

PDP yang masih dirawat di rumah sakit, lanjutnya, sebanyak 1 (satu) orang di RSUD Cut Mutia Lhokseumawe dan 5 (lima) PDP lainnya di RSUD dr Zainoel Abidin Banda Aceh—termasuk 2 (dua) PDP baru, yakni RC (34 tahun) dan MM (38 tahun)– keduanya laki-laki.

SAG menerangkan, RC merupakan warga Kota Banda Aceh yang datang sendiri ke RSUDZA, sekira pukul 16.00 kemarin (Senin, 23/3), dengan keluhan demam, batuk, dan pilek. Ia memiliki riwayat perjalanan ke wilayah penularan, yakni baru pulang dari Malaysia.

Sedangkan MM, rinci SAG, merupakan PDP rujukan dari RSUD Cut Mutia Lhokseumawe. MM tiba di RSUZA Banda Aceh, Senin (23/3), sekira pukul 02.00 wib dini hari, dalam kondisi demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, dan disertai sesak.

“Kedua ODP tersebut dirawat di RICU RSUDZA sesuai SOP penanganan PDP Covid-19,” kata SAG.

Dimakamkan

Sementara itu, PDP AA (56 tahun) yang meninggal dunia di RSUDZA Selasa kemarin sekira pukul 12.45 wib, telah dimakamkan oleh Petugas Khusus Penanganan Jenazah RSUDZA pada hari yang sama sekira pukul 18.00 wib, di suatu tempat yang disepati keluarga almarhum AA.

SAG, mengaku belum bisa memberitahukan tempat pemakamannya, namun ia mengatakan dimakamkan bukan di permukiman masyarakat.

Jenazah ditempatkan ke dalam peti dan diberikan balutan plastik, sesuai SOP yang di tetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan, sehingga sangat aman.

“Hasil pemeriksaan spesimen AA (Alm) belum kami terima, namun perlakukan terhadap jenazahnya sesuai SOP bagi jenazah pasien infeksius, Covid-19,” tutup SAG.[acl]

Shares: