EkonomiNews

Disperindag Aceh Pastikan Stok Sembako Cukup menghadapi Ramadhan

Daya Beli Masyarakat Lemah Awal Ramadan di Banda Aceh
Salah satu toko grosir menjual sejumlah sembako di Pasar Tradisional Peunayong, Kota Banda Aceh, Selasa, 7 April 2020. (Fadhil/popularitas.com)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Muslem Yacob, memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat di Aceh cukup.

Muslem meminta kepada masyarakat Aceh, agar tidak panik dengan ketersediaan sembako, apalagi dalam rangka menyambut ibadah bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H.

Lanjutnya, hal ini didukung dengan tersedianya transportasi darat, sehingga memudahkan distribusi barang ke seluruh wilayah dalam Provinsi Aceh. Sebab itu, ia meminta agar akses transportasi darat tetap dibuka, agar ketersediaan sembako dapat terjamin, terutama yang berasal dari Sumatera Utara.

“Insya Allah, sembako untuk Aceh tersedia hingga bulan Oktober 2020 mendatang. Kendati ada stok yang menipis, tetapi stok ada,” Kata Muslem Yacop di Banda Aceh, Senin, 6 April 2020.

Kata Muslem stok sembako yang dipastikan aman saat ini adalah beras, daging sapi, daging ayam, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan, karena memang ada produk lokal. Sementara untuk gula pasir, minyak goreng sangat tergantung pada pedagang yang membelinya di Medan, Sumatera Utara.

“Khusus untuk gula secara nasional stoknya memang kurang, masih menunggu distribusi dari Kemendag. Namun kita masih punya stok,” ujarnya.

Terkait dengan hal itu, Muslem mengimbau kepada masyarakat tidak panik dan tidak memborong barang karena takut kehabisan. Bahkan, langkah yang dilakukan itu justeru akan menambah persoalan baru, dengan berkurangnya stok sehingga distribusi kebutuhan tidak merata.

“Tidak perlu membeli dengan memborong karena stok ada,” tandasnya.

Selain itu, Ia juga mengimbau kepada pedagang di pasaran, untuk tidak menimbun barang, demi mendapatkan keuntungan lebih. Muslem juga menekankan, agar para pedagang menjual barang sesuai dengan harga yang ditentukan, tidak dengan harga tinggi.

“Jual dengan harga layak dan patut,” tegas Muslem.

Terkait bahan pokok, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, sudah menyurati Gubernur Sumatera Utara untuk kelancaran distribusi sembako, serta menyurati Bulog agar ketersediaan stok sembako di Aceh tercukupi.

Plt Gubernur Aceh, telah pula mengirimkan dua surat kepada Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Kemendag), meminta penambahan alokasi stok gula, dan memberikan pertimbangan agar pengusaha lokal juga dimungkinkan melakukan impor melalui pelabuhan yang ada di Aceh. (*ADV)

Shares: