News

Diguyur Hujan, Karhutla 22,5 Hektare di Nagan dan Meulaboh Padam

Aceh mulai musim kemarau, BMKG ingatkan masyarakat terkait karhutla
Ilustrasi, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Aceh. (FOTO ANTARA/dok)

ACEH BARAT (popularitas.com) – Seluas 22,5 hektare lahan gambut yang sebelumnya terbakar di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh hingga Senin, 6 Juli 2020 padam setelah kawasan ini diguyur hujan lebat sejak Ahad malam.

Adapun lokasi kebakaran lahan di Aceh Barat yang padam seluas 10,5 hektare tersebut masing-masing berlokasi di Desa Leuhan dan Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan. Sedangkan di Kabupaten Nagan Raya berlokasi di Desa Krueng Itam, Kecamatan Tadu Raya.

“Alhamdulillah, berkah dengan turunnya hujan, lokasi kebakaran lahan gambut di Aceh Barat sudah padam seluruhnya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, DR Mukhtaruddin, Senin di Meulaboh.

Menurutnya, kebakaran lahan yang terjadi sejak pertengahan Juni lalu di daerah tersebut telah menyebabkan lahan perkebunan milik masyarakat ikut terbakar.

Diduga, penyebab kebakaran lahan di Aceh Barat, kata Mukhtaruddin, terjadi akibat pembakaran lahan oleh pemilik lahan di saat cuaca kemarau sehingga menyebabkan kebakaran.

Agar musibah serupa tidak lagi terjadi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan saat musim kemarau karena sangat berbahaya terjadinya kebakaran lahan, ungkapnya.

Sementara itu, dari Kabupaten Nagan Raya, Aceh dilaporkan musibah kebakaran lahan seluas 12 hektare yang terjadi di Desa Alue Itam, Kecamatan Tadu Raya yang terjadi sejak Ahad hingga Senin siang juga sudah berhasil padam, setelah kawasan ini diguyur hujan.

Sebelumnya, upaya pemadaman api juga melibatkan petugas BPBD Nagan Raya, TNI, Polri, Brimob Nagan Raya, serta masyarakat.

“Kami sangat bersyukur karena hujan sudah memadamkan semua api di lokasi kebakaran,” kata Kepala BPBD Nagan Raya, Mistar yang dihubungi di Suka Makmue.

Meski pun demikian, pihaknya masih tetap waspada dengan musibah kebakaran susulan karena lokasi lahan yang sebelumnya terbakar merupakan lahan gambut yang sangat rawan terjadi kebakaran.

“Lahan yang terbakar ini merupakan lahan milik masyarakat,” kata Mistar menuturkan. (ANT)

Shares: