HeadlineNews

Diduga Serangan Jantung, Sopir L300 Meninggal Saat Antar Penumpang

Diduga Serangan Jantung, Sopir L300 Meninggal Saat Antar Penumpang
Seorang sopir mobil penumpang L300 meninggal dunia akibat serangan jantung saat sedang mengemudi kendaraan mengantarkan penumpang ke arah Darussalam, Banda Aceh, Jumat (12/6/2020) sekira pukul 12.35 WIB.

BANDA ACEH (popularitas.com) – Seorang sopir mobil penumpang L300 meninggal dunia akibat serangan jantung saat sedang mengemudi kendaraan mengantarkan penumpang ke arah Darussalam, Banda Aceh, Jumat (12/6/2020) sekira pukul 12.35 WIB.

Sopir mobil itu bernama Abdullah Ibrahim warga Gampong Meunasah Keudee, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya itu sempat menabrakkan trotoar jalan di Simpang Jambo Tape, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.

Kapolsek Kuta Alam Iptu Miftahuda Dizha Fezuono, mengatakan korban meninggal akibat kelelahan dan penyakit yang dideritanya.

“Korban yang berprofesi sebagai sopir L 300 meninggal akibat kelelahan dan memiliki riwayat penyakit jantung, darah manis dan stroke berdasarkan visum et revertum oleh pihak medis serta keterangan anak kandung korban Mahfud yang sedang berada di Banda Aceh,” ucap Dizha.

Menurut Dizha, korban berangkat dari Pidie Jaya sekitar pukul 08.00 WIB, dengan membawa penumpang sebanyak lima orang dengan tujuan Banda Aceh. Sesampainya di Banda Aceh korban menurunkan empat penumpang sesuai dengan tujuan masing – masing.

“Sisa penumpang bernama Shinta Melda Rahma akan diturunkan oleh korban di Darussalam, namun pada saat mobil melintas dari arah kantor Camat Kuta Alam tepatnya tikungan belakang pos Sat Lantas, mobil melaju lurus dan menabrak besi pembatas trotoar dan langsung berhenti,” tambah Dizha.

Melihat hal tersebut, lanjut Dizha, Shinta Melda Rahma dengan posisi dibangku depan, langsung keluar dari mobil dan meminta bantuan anggota Brimob yang ada didekat tempat tersebut. Bersama anggota Brimob, Shinta Melda Rahma membantu korban yang dalam keadaan kesakitan dengan memasang bantalan kursi pada kepala korban. Namun beberapa saat kemudian, Shinta Melda Rahma melihat keadaan korban dan ternyata korban sudah meninggal dunia.

Dizha menambahkan korban dievakuasi oleh Tim Satuan Tugas Pencegahan Covid – 19 Kota Banda Aceh ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Menurut keterangan dari ahli forensik RSUZA Banda Aceh dr. Taufik Suryadi,Sp.F dari hasil visum menyatakan bahwa tidak diketemukan luka akibat kekerasan di tubuh korban, korban meninggal bukan dikarenakan keracunan makanan ataupun minuman, tetapi korban diduga meninggal akibat penyakit yang diderita korban selama ini serta tidak ada gejala yang menunjukkan korban meninggal akibat dari covid-19,” tutur Dizha lagi.

Saat ini korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke kampung halamannya dan pihak dari keluarga korban telah membuat penolakan otopsi.[acl]

Shares: