News

Diduga bocor, pipa gas PT PGE keluarkan bau menyengat di Aceh Utara

Pipa gas milik perusahaan minyak dan gas (Migas) PT Pema Global Energi (PGE) di Kabupaten Aceh Utara diduga mengalami kebocoran.
Kondisi kebocoran pipa gas di area PT PGE. (Tangkapan layar video kiriman warga)

POPULARITAS.COM – Pipa gas milik perusahaan minyak dan gas (Migas) PT Pema Global Energi (PGE) di Kabupaten Aceh Utara diduga mengalami kebocoran.

Warga menduga kebocoran terjadi di cluster 1 ke cluster 2 PT Pema Global Energi (PGE). Selain mengeluarkan gas, kebocoran ini juga mengeluarkan bau menyegat dan lumpur berwarna hitam pekat.

Hal tersebut menyebabkan warga sekitar melakukan protes ke perusahaan pada Jumat (11/2/2022) kemarin sore.

Abdul Manan (40) warga Desa Teungoh, Kecamatan Syamtalira Aron, kepada popularitas.com mengatakan, masyarakat sangat kecewa terhadap PGE karena telah mengabaikan kebocoran gas tersebut.

“Kami sangat takut melihat pipa bocor, petugas di perusahaan itu bukannya mengatasi kebocoran tapi malah ditutup dengan terpal biru agar tidak diketahui masyarakat, di mana akal sehat mereka kami dibiarkan menghirup gas, sudah sebulan kami hirup bau menyengat ternyata setelah dicek ada kebocoran gas,” kata Abdul Manan.

Atas kejadian itu, warga lingkungan menuntut pertanggungjawaban pihak perusahaan terhadap masyarakat. Masyarakat meminta kepada perusahaan agar membayar kompensasi.

Selain itu, warga juga meminta PGE memeriksa kesehatan warga yang sakit setelah menghirup gas yang tercemar melalui angin ke permukiman.

“Sudah sebulan kami hirup gas, awalnya kami tidak tau kalau yang kami hirup gas, jadi kemarin Jumat kita cek ke perusahaan PT PGE kami melihat sendiri di pipa aliran gas ternyata ada lubang besar mengeluarkan lumpur dan gas,” ujar Abdul Manan.

Melihat kejadian itu, warga lingkungan beramai-ramai datang menemui sekuriti namun tidak disambut baik oleh petugas keamanan PT PGE, sehingga mereka memutuskan melakukan aksi damai depan perusahaan.

“Sudah kita koordinasi secara baik-baik, tapi sekuriti malah mengusir kami, membuat warga marah dan melakukan demo kemarin. Pipa gas bocor itupun ditangani setelah kita demo kemarin, hingga saat ini mereka belum bertanggung jawab terhadap kondisi kesehatan kami setelah menghirup gas itu, bahkan ada yang tidak bisa ke sawah karena pusing akibat bau gas yang menyengat,” pungkasnya.

Sementara itu, Relation Coordinator PGE Agus Salim, membenarkan terjadi kebocoran pipa gas tersebut. Kata dia, kebocoran itu terjadi pada pipa yang mengalirkan gas dari cluster 1 ke cluster 2.

Sejak kebocoran terjadi, pipa tersebut telah ditutup (isolate) di cluster 1 dan cluster 2 sehingga yang sedikit keluar hanya sisa gas yang terdapat dalam pipa.

“Sejak sore Jumat (11/2/2022) gelembung gas dari dalam pipa tersebut sudah berhenti dan tidak keluar lagi. Saat ini sedang dilakukan perbaikan oleh tim teknis PT PGE,” sebutnya.

Dia menegaskan bahwa, kebocoran tersebut tidak memberikan dampak negatif kepada masyarakat sekitar karena lokasi kebocoran terdapat di dalam areal cluster produksi milik PGE.

“Masyarakat diharapkan jangan khawatir karena hal tersebut dipastikan tidak berbahaya,” pungkasnya.

Shares: