News

Dewan Minta RSU Meuraxa Sediakan Kamar Khusus Tim Medis Corona

Dewan Minta RSU Meuraxa Sediakan Kamar Khusus Tim Medis Corona
WHO ingatkan seluruh negara siaga hadapi COVID-2019. (ANTARA/HO)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar meminta kepada manejemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa agar menyediakan kamar khusus untuk tim medis Covid-19.

Permintaan ini disampaikan Fadrid, setelah ia mengetahui ada dari tim medis yang berjuang melawan Covid-19 ditolak keberadaannya oleh warga tempat tinggalnya. “Hal ini membutuhkan kita untuk turun tangan menangani permasalahan tersebut,” kata Farid Senin (6/4/2020) usai mengikuti rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh.

Untuk mengantisipasinya, sebut Farid, ia mengharapkan kepada Direktur RSUD Meuraxa untuk menyiapkan kamar khusus bagi perawat dan medis lainnya, jikalau pasien bertambah secara mendadak dan sudah ada tempat tinggal bagi mereka.

Farid juga menyampaikan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peraturan untuk seluruh warga menggunakan masker. Penggunanaan masker yang dimaksud bukanlah N95, namun masker yang terbuat dari kain, karena ini aman bagi warga masyarakat dalam mencegah virus corona.

Keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sesuai PP Nomor 21 tahun 2020 apakah harus diterapkan di Kota Banda Aceh. Farid mengaku perlu mengkaji ulang pasca dicabutnya jam malam.

“Saya melihat euforia warga masyarakat luar biasa, padahal ini belum puncaknya terjangkit Covid – 19 di Banda Aceh,” lanjutnya.

Sementara itu Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyatakan, pasca instruksi Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mencabut pemberlakuan jam malam di Aceh sejak Sabtu, 4 April 2020, ia meminta masyarakat kota mencermati pernyataan tersebut dengan baik.

Pasalnya, kembalinya aktivitas di sepanjang ruas jalan di Aceh, khususnya di Banda Aceh ini disebabkan faktor ekonomi dan bukan karena pandemi corona yang sudah berakhir.

Aminullah meminta warga tetap waspada dan tetap melakukan protokol pencegahan penyebaran virus ini, yakni dengan menjaga jarak (physical distancing) dan memakai masker serta membiasakan cuci tangan dengan sabun usai beraktivitas.

“Diminta kepada masyarakat untuk tidak menyambut euforia dengan menyerbu warung kopi dan cafe-cafe apalagi sampai tengah malam, kita harus terus waspada karena pandemi masih berlangsung,” kata Aminullah, Minggu (5/4/2020).

Sampai saat ini, jelasnya, pihak Dinas Kesehatan baik kota maupun provinsi masih giat melakukan pendataan terhadap orang yang baru saja kembali dari luar daerah.

Banda Aceh seperti yang diketahui, melalui Pemerintah Kota (Pemko) terus melakukan upaya dalam memutuskan rantai virus ini. Kurang lebih satu bulan sudah Pemko melakukan sosialisasi dan antisipasi dengan cepat.

“Kami minta masyarakat jangan lengah, walau status jam malam kembali aktif jangan sampai ada yang berkumpul. Kita berharap tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi, mohon bersabar sampai kondisi benar-benar kembali normal,” pinta Aminullah.[acl]

Shares: