Feature

Derita Ikram, Remaja Aceh Kurang Mampu yang Kini Sakit Parah di Kairo

PEMUDA asal Ajun Banda Aceh itu pada awalnya demam. Sesekali dia muntah-muntah. Luka di kakinya juga terus membengkak. Namanya Muhammad Ikram.

Ikram, demikian sapaan akrab pemuda yang kini tercatat sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir tersebut, kini dirawat intensif di Rumah Sakit El-Safarat Kairo.

Ikram sebelumnya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Tayseer, Nasr City pada Rabu, 17 April 2019, setelah sesak nafas dan tak bisa tidur dengan normal. Ikram bahkan harus tidur dengan posisi duduk. Remaja tersebut mulai mengalami gejala penyakit sekitar tiga minggu lalu.

Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Ikram didiagnosa menderita asma. Ia hanya diberi obat penyakit asma. Namun, setelah obatnya habis, kondisi Ikram masih belum membaik.

Ikram lalu dibawa ke Rumah Sakit Rab’ah, Nasr City, untuk didiagnosa ulang. Setelah itu, ia dibawa ke dr. Latifah, dokter yang biasa menangani mahasiswa Indonesia. Dr. Latifah menyarankan agar Ikram dibawa ke Rumah Sakit El-Sefarat, Kairo.

Meskipun sempat tersebar bahwa Ikram menderita leukimia, tetapi di Rumah Sakit El-Sefarat, Ikram malah divonis menderita gagal jantung, peradangan hati dan ginjal. Detak jantungnya sangat lemah dan jauh di bawah normal. Pihak dokter juga mendeteksi adanya cairan di sekitar hati dan perut Ikram yang harus disedot keluar.

Ikram masih dalam kondisi kritis. Pihak dokter terpaksa menggunakan sinar Akko di jantungnya dan sinar-X di dada untuk memeriksa kinerja jantung. Selang juga dipasang pada laring untuk membantu Ikram bernapas. Kamis, 18 April 2019, Ikram sempat koma. Kini kondisinya sudah agak membaik.

Pemuda yang berasal dari keluarga kurang mampu ini masih menjalani perawatan intensif di ICU Rumah Sakit El-Sefarat, Kairo. Dana yang sudah dihabiskan untuk pengobatan dan perawatan Ikram sekitar 30 juta di hari pertama dan kedua di rumah sakit. Ia masih membutuhkan biaya yang cukup besar.

Ikram tiba di Mesir pada bulan Desember 2018, dan saat ini masih belajar di kelas persiapan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar.

A’maril Basyiriy, Ketua KMA Mesir, berharap ke semua pihak untuk terus mendoakan dan mendukung Ikram. Ia juga berterima kasih kepada semua masyarakat yang sudah membantu mendonasikan uang untuk proses pengobatan dan perawatan Ikram.

“Terima kasih banyak atas doa dan dukungan dari berbagai orang dermawan yang sudah menyumbang untuk proses pengobatan Ikram. Kita berharap kondisi Ikram yang sekarang masih di ICU semakin membaik,” harap A’maril.

A’maril menyebutkan mahasiswa Aceh di Mesir saat ini terus menggalang dana untuk pengobatan Ikram. KMA bahkan membuka donasi yang bisa dikirimkan ke rekening Bank Mandiri Syariah atas nama Keluarga Mahasiswa Aceh Mesir (777-333-5529) atau ke rekening BRI atas nama Syifaurrahman (3340-01-023304-53-3).

“Selain itu, Saudara juga bisa menyumbang di website Kitabisa.com (https://m.kitabisa.com/bantumuhammadikram). Nomor yang bisa dihubungi +201021078491 (Syifaurrahman),” katanya.* (RIL)

Shares: