News

Daya beli daging sapi di Aceh Besar menurun akibat PMK

Daya beli daging sapi di Pasar Induk Lambaro, Kabupaten Aceh Besar menurun drastis sejak berkembangnya isu virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tersebut.
Hendriadi, salah satu pedagang daging sapi di pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Kamis (9/6/2022). (Riska Zulfira/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Daya beli daging sapi di Pasar Induk Lambaro, Kabupaten Aceh Besar menurun drastis sejak berkembangnya isu virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tersebut.

Hendriadi, pedagang daging sapi di Pasar Lambaro menyebutkan, penurunan daya beli masyarakat mencapai 60 persen.

Jika sebelumnya pedagang mampu menghabiskan tiga sampai empat ekor sapi, kini hanya satu ekor dalam sehari.

Penurunan daya beli ini, terang Hendriadi, semakin diperparah dengan berkurangnya stok sapi akibat virus tersebut.

Akibatnya, harga daging sapi di pasaran mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp130 ribu per kilogram kini menjadi Rp150 ribu per kilogram (jenis daging super).

“Kurangnya stok sapi, biasanya sapi dipasok dari Medan. Semenjak adanya wabah PMK, kami hanya menjual daging sapi lokal,” kata Hendriadi, Kamis (9/6/2022).

Hal serupa juga dirasakan Zulfan, pedagang sapi di pasar Induk Lambaro. Menurutnya, naiknya harga daging sapi sejak adanya wabah virus PMK, dan menurunnya daya beli dari masyarakat.

“Mungkin masyarakat takut makan daging sekarang ini, naiknya hargapun karena stok sapi kurang, yang kami jual hanya daging sapi lokal,” tuturnya.

Shares: