EkonomiNews

Daging lembu di Aceh capai harga tertinggi Rp200 ribu perkilogram

Harga daging "meugang" (hari pemotongan hewan) menyambut bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah tahun 2018 di Kabupaten Aceh Selatan Rp200 ribu/Kg atau mengalami kenaikan 11 persen dibandingkan tahun 2017 yang hanya Rp180.000/Kg.
Pasar daging meugang di Banda Aceh. FOTO : Ampoen

TAPAKTUAN (popularitas.com) : Harga daging “meugang” (hari pemotongan hewan) menyambut bulan Suci Ramadhan 1439 Hijriah tahun 2018 di Kabupaten Aceh Selatan Rp200 ribu/Kg atau mengalami kenaikan 11 persen dibandingkan tahun 2017 yang hanya Rp180.000/Kg.

Pengamatan wartawan di pasar Inpres Tapaktuan, Selasa, meskipun harga daging mengalami kenaikkan, konsumen tetap membeli daging untuk persiapan puasa pada Kamis (17/5).

Irwan, salah seorang pedagang mengatakan tingginya harga daging pada hari meugang tahun 2018, karena stok kerbau dan sapi sangat minim di Aceh Selatan sementara permintaan daging meningkat.

Untuk memenuhi kebutuhan daging tersebut, para pedagang harus mendatangkan kerbau dan sapi dari luar daerah.

“Di Aceh Selatan minim stok kerbau dan sapi, untuk memenuhi kebutuhan daging menyambut bulan puasa tahun ini para pedagang harus mendatangkan kerbau dan sapi dari luar daerah. Sementara harga kerbau dan sapi sekarang ini pun telah melonjak naik yakni berkisar Rp25 juta sampai Rp30 juta/ekor,” sebutnya.

Kondisi berbeda justru terjadi di beberapa kecamatan lainnya dalam wilayah Aceh Selatan, seperti di Labuhanhaji Raya, harga daging kerbau justru masih bertahan Rp180 ribu/Kg dan daging sapi Rp170 ribu/Kg.

Stabilnya harga daging di wilayah tersebut tidak terlepas dari cukupnya pasokan kerbau dan sapi dari Kabupaten Simeulue. Puluhan kerbau dan sapi asal pulau tersebut diangkut menggunakan kapal feri via Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji, Aceh Selatan.

“Harga daging kerbau dan sapi di wilayah Labuhanhaji Raya masih stabil sama seperti tahun lalu yakni Rp180 ribu/Kg untuk daging kerbau dan Rp170 ribu/Kg untuk daging sapi,” sebut Ridwan, salah seorang warga setempat.

Terkait melonjaknya harga daging di pasar Inpres Tapaktuan, sejauh ini belum berhasil dimintai konfirmasi dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Aceh Selatan.

Tidak hanya itu, keberadaan kerbau dan sapi yang didatangkan dari luar daerah juga tidak jelas apakah sudah dicek kesehatannya sehingga dipastikan terbebas dari penyakit berbahaya.

Sementara di Aceh Timur hari pertama meugang di Idi, Kabupaten Aceh Timur, harga daging dijual antara Rp160 ribu – Rp170 ribu per kilogram. Hari kedua besok diperkirakan meningkat menjadi Rp180 ribu hingga Rp200 ribu/Kg.

Ibrahim, salah seorang pedagang di Pasar Daging Idi Cut, mengatakan, hingga pukul 11:30 Wib dirinya telah menghabiskan 180 kilogram daging. Bahkan dua ekor lembu yang dipotong menjelang megang pertama nyaris laku seluruhnya.

“Inilah sisa daging dari dua ekor lembu,” kata Ibrahim sambil menunjuk ke arah daging.

Di Aceh, sudah menjadi tradisi megang menjelang ramadhan dua hari dan hari megang pertama lebih laku dibandingkan megang hari kedua yang harganya lebih tinggi dari hari ini, kata T. Aji, pedagng lainnya.

Salah seorang IRT mengaku membeli daging pada megang pertama karena dianggap lebih murah dibandingkan besok pada megang kedua.

“Hari ini bisa dapat Rp160 ribu. Besok biasanya bisa diharga Rp200 ribu/Kg, seperti megang tahun lalu,” kata Nurul Iman, IRT asal Kp. Matang Pineung. (aceh.antaranews.com)

Shares: