News

China Ingin Ubah Wuhan Jadi Kota Pahlawan

China Ingin Ubah Wuhan Jadi Kota Pahlawan
Siswa di China Menyambut Semester Baru. ©2020 AFP/STR

POPULARITAS.COM – China kini tengah berupaya mengubah citra Kota Wuhan yang selama ini dianggap sebagai korban pandemi Covid-19 menjadi kota pahlawan dari wabah yang mendunia. China juga berusaha meragukan anggapan asal mula pandemi ini dari Wuhan di saat komunitas internasional kehilangan kepercayaan terhadap Negeri Tirai Bambu.

Upaya yang digaungkan massal oleh para pejabat China dan media mereka menggambarkan kelahiran baru Wuhan yang sudah berhasil mengendalikan pandemi serta memulihkan ekonomi di saat Amerika Serikat justru tengah terpuruk.

Kondisi ini diperlihatkan dengan sejumlah sekolah dasar di China yang mulai kembali bersekolah dalam sepekan terakhir dan Wuhan menerima kedatangan para pejabat perusahaan multinasional seperti dari Panasonic, Dow, hingga Nokia dengan menggelar tur di kota itu.

“Ada sejumlah tempat di dunia ini yang Anda tidak perlu pakai asker dan bisa berkumpul,” kata pejabat china, Lin Songtian, kepada para eksekutif perusahaan itu seraya menuturkan Wuhan adalah salah satu dari tempat-tempat itu.

“Ini menjadi testimoni bahwa Wuhan berhasil mengalahkan virus dan kota ini kembali berdenyut.”

Nama baik rusak

Selama ini dunia menerima kabar bahwa pasar basah di Wuhan menjadi sumber awal penyebaran Covid-19. Namun Kementerian Luar Negeri China pada 28 Agustus lalu ketika berkeliling Eropa menyampaikan virus itu kemungkinan tidak muncul di China.

Langkah ini, menurut sejumlah pengamat, menandakan China mengakui pandemi Covid-19 ini sudah merusak citra negara di mata dunia internasional dan mereka ingin memulihkan nama baik.

China mendapat pukulan keras akibat pandemi ini dan upaya menutup-nutupi wabah ini di awal-awal penyebaran oleh para pejabat Wuhan menuai kritikan dunia internasional terhadap Beijing yang juga sedang berusaha mengendalikan unjuk rasa di Hong Kong.

“Beijing ingin dunia menganggap: kami berhasil mengatasi ini, kami bisa membantu Anda mengatasi ini dan berharap vaksin kami yang pertama kali berhasil,” ujar Kelsey Broderick, pengamat Asia di Eurasia Group, seperti dikutip AFP, Minggu (6/9/2020).

“Itu satu-satunya cara bagi China untuk bisa keluar dari anggapan dunia bahwa pasar basah di Wuhanlah yang memulai krisis global ini.”

Wuhan kembali berdenyut

Cara AS mengatasi pandemi ini menjadi peluang bagi China, kata Yun Jiang, direktur Universitas Nasional Australia untuk Pusat Kebijakan China.

“Faktanya AS tidak hanya belum berbuat banyak, tapi justru mengambil langkah yang bertentangan dengan kepentingan AS, dan itu menjadi penolong bagi China,” kata Yun Jiang.

Tur tiga hari di Wuhan untuk para eksekutif dan juga berbagai media asing itu berakhir Sabtu kemarin.

Kota dengan 11 juta penduduk yang menjadi bagian dari 80 persen kasus kematian karena Covid-19 di China kini memperlihatkan kebangkitan. Sekolah-sekolah kembali dibuka dengan pagelaran opera tradisional China dan balet, pasar makanan yang direnovasi dengan model pelengkap sanitasi, dan sungai Yangtze dilintasi kapal di bawah jalan layang berpendar cahaya lampu kota menggambarkan pulihnya Wuhan.

Tak ada kasus penularan lokal selama berbulan-bulan, kemacetan sudah kembali, pusat-pusat perbelanjaan kembali ramai dan restoran kembali menerima pengunjung.

Foto viral yang memperlihatkan kolam renang raksasa di Wuhan dihadiri ribuan massa bulan lalu memicu tudingan dunia internasional betapa cerobohnya China.

China menyebut pesta di kolam renang itu menunjukkan keberhasilan negara itu dalam mengatasi pandemi.[acl]

Sumber: merdeka.com

Shares: