FeatureNews

Cerita Pengungsi Rohingya Setelah Fotonya Viral Peluk Petugas BPBD

Pengungsi Rohingya dari Myanmar memeluk Petugas BPBD setelah dievakuasi dari sebuah kapal di pantai Desa Lancok, Kabupaten Aceh Utara (25/6/2020). (AFP/Chaideer Mahyuddin)

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Isak tangis pengungsi Rohingya pecah saat nelayan Desa Lancok, Aceh Utara berhasil mengevekuasi mereka hingga daratan setelah lebih tiga bulan terombang ambing di lautan.

Satu persatu warga menurunkan para Rohingya itu dari kapal bernomor 2017.811 ke bibir pantai, terlihat salah satu WNA berwajah lesu, berperawakan sedikit kurus dan kulit gelap berjalan dengan tangisan bahagia menghampiri ke arah salah satu petugas BPBD, yang tak jauh dari bibir pantai lansung memeluk erat petugas tersebut.

Belakangan diketahui sosok petugas yang di peluk oleh seorang pria Rohingya itu bernama Zulfikar Syadli atau akrab disapa Zol Seven, yang bertugas sebagai Ketua Satgaskom Aceh Utara dan juga sekaligus bertugas sebagai di RAPI, pengurus bidang komunikasi rescue.

Sosok pria pria WNA Rohingya yang memeluk petugas dengan tangisan itu bernama Muhammad Alyas, berumur 23 tahun.

“Waktu saya lihat dari jauh, saya piker saya sudah sampai ke Negara Malaysia dan yang berdiri di pinggir pantai itu adalah abang kandung saya yang sudah lama di Malaysia,” ujar Muhammad Alyas kepada Popularitas.com, Jumat, 3 Juli 2020.

Awalnya mereka dari negaranya menaiki kapal bertujuan Negara Malaysia. Namun diperjalanan kapal mereka itu rusak dan terombang ambing di lautan hingga ke perairan Aceh, lalu kapal mereka mengalami bocor, dan nyaris tenggelam. Nasib baik tiga nelayah asal Seunuddon, Aceh Utara pada saat itu menyelamatkan mereka dan di evakuasi ke kapal.

“Saat itu kami pasrah, orang Aceh baik sudah menyelamatkan kami ke daratan,” ucap syukur para Rohingya itu.

Dikutip dari cerita Muhammad Alyas, dirinya dan rombongan berniat ke Malaysia, untuk bekerja bersama saudaranya yang sudah lebih dulu pergi ke negeri jiran.

Meskipun awalnya ia mengira sosok pia yang berdiri gagah di pinggir laut itu adalah abangnya, dan spontan meluk orang tersebut, setelah memeluk itu, dirinya juga bersujut syukur di pasir karena telah berhasil di selamatkan sampai kedaratan.

“Wajahnya sangat mirip abang kandung saya, tapi saya bersyukur setidaknya saya sudah selamat di darat,” kata Muhammad Alyas.

Ketua Satgaskom Aceh Utara Zulfikar Syadli saat ditanyai mengatakan, dirinya sangat terharu saat dipeluk oleh salah satu Rohingya itu.

“Saat melihat nelayan kita mengevakuasi para Rohingya itu, perasaan saya sangat sedih, saya gak menyangka foto saya bisa viral, tangan saya yang tetangkap kamera itu posisinya sedang mengusap air mata, saya benar- benar menangis, namau mau di bilang apa saya hanya petugas dan sedang menjalankan tugas,” ujar Zulfikar yang akrab di sapa Zol Seven.

Tak lama berselang, Zol Seven itu menaruh penasaran terhadap pria itu setelah fotonya pun viral di media sosoal, mencari ke pengungsi di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe.

“Setelah saya datang ke pengunsian saya berhasil menemukannya, dengan cara melihat wajahnya difoto, ciri-cirinya mudah dikenali, karena dia memakai peci putih, kurus tinggi dan brewoknya yang panjang, kita telah berbincang-bicang dan saling kenal,” katanya.

Hingga saat ini Jumat 03 Juli 2020, para pengunsi Rohingya masih berteduh di bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe, dipengungsian ini sebanyak 33 anak Rohingya sudah mengikuti berbagai kegiatan yakni belajar mewarnai dan bermain.

“Kondisi mereka sebagian sudah aktif ya, kegiatan ini sekolah darurat, hal ini bentuk memulihkan trauma mereka ya, karena mereka sudah empat bulan terombang ambing di lautan, saat ini mereka belajar mewarnai, salawat, dan kegiatan bermain di ruang ruangan,” kata Kepala Cabang ACT Lhokseumawe Thariq Farline.

Meski keterbatasan bahasa, proses belajar dibantu oleh salah satu WNA Rohingya, Zian Burrahman.

“Meski keterbatasan bahasa, mereka msih mengerti menggunakan bahasa isyarat, perkembangan saat ini, mereka sudah mengerti sedikit banyaknya kedisiplinan dalam kebiasaan memakai sandal dan merapikan bukunya, kegiatan ini sangat penting bagi mereka, dari pada mereka terkurung di dalam lebih baik kita bimbing mereka untuk belajar sambil bermain,” Thariq Farl.

Pemerintah Kota Lhokseumawe sedang mempersiapkan pemindahan pengungsi Rohingya yang sekarang ditempatkan di bekas kantor Imigrasi ke tempat yang lebih luas.

Direncakan 99 orang pengungsi Rohingya itu akan dipindahkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) Lhokseumawe. Hingga sekarang belum dapat dipindahkan, karena masih terkendala administrasi. Tetapi pemerintah Kota Lhokseumawe berjanji dalam waktu dekat sudah rampung rencana pemindahan ke lokasi yang lebih layak dan luas.

Reporter: Rizkita

Shares: