FeatureHeadline

Cerita Pedagang Sesaat Sebelum Api Berangus Pasar Inpres Lhokseumawe

Suasana ketika terjadi kebakaran di pasar inpres Lhokseumawe, Senin 10 Juni 2019. Dok

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Sejumlah kios grosir dan lapak pembuat mie Aceh serta somai di Pasar Inpres Kota Lhokseumawe terbakar Senin sore tadi 10 Juni 2019 sekira pukul 16.00 WIB. Insiden tersebut menyisakan sejumlah cerita di kalangan pedagang pasar pagi itu.

Musyawir (34), pedagang ikan yang lapaknya berhadapan langsung lokasi kebakaran  mengaku, pada hari itu tidak berjualan, ia datang selang setengah jam sebelum kejadian ke pasar Inpres untuk membersihkan lapak untuk jualan esok pagi.

Ketika itu suasana di lokasi pasar juga masih sepi pedagang termasuk di bagian lokasi kebakaran, karena masih dalam suasana merayakan lebaran Idul Fitri. Hanya beberapa kios yang dibuka, itupun yang menjual pakaian dan asesoris.

BACA: Breaking News: Pasar Inpres Lhokseumawe Terbakar

“Secara umum pasar masih sepi karena masih ada yang rayakan Idul Fitri, apalagi waktunya sudah sore dan ini pasar aktif pagi. Waktu saya bersihkan lapak, tidak ada asap atau pun terlihat api. Suasana sangat sepi, hanya ada beberapa yang buka,” katanya.

Anehnya lanjut Musyawir, setengah jam kemudian ia mendapat kabar api sudah membakar bedeng kios yang didominasi pedagang kelontong dan grosir  itu. “Tak lama setelah itu, saya dapat kabar pasar Inpres terbakar dan lokasinya tepat di depan lapak saya berdagang ikan,” jelasnya lagi.

Keterangan senadadengan Musyawir juga diungkap Jufri. Pedagang kelontong ini mengaku lapaknya tidak terjamah api walau masih satu deret dengan delapan kios naas itu. Ia mengaku tahu kebakaran setelah pulang dari shalat Ashar.

BACA: Kebakaran Diduga Dipicu Arus Pendek Dari Kios Penggilingan Somai

“Saat berangkat shalat tak ada masalah apa-apa, tapi begitu saya pulang warga sudah ramai, dan api sudah membakar bagian lantai dua kios rekan saya,” ungkapnya.

Ia dan sejumlah pedagang lain langsung mengamankan barang dagangan karena takut api merembet ke deret kiosnya. Namun setelah ada pemadaman dari Damkar, api tidak sampai menyambar lapak lain, kemudian  ia dan para pedagang lain membantu menyelamatkan dagangan kios yang tersambar api.

“Ada teman saya melihat api muncul dari lantai dua kios pembuat mie dan somai. Kios itu masih ditinggal pemiliknya yang mudik ke luar kota. Kata teman saya seperti korslet listrik,” katanya lagi.

Kepala Dusun V Pasar Inpres, Muhammad Yusuf menjelaskan belum mendapat data korban dari kebakaran tersebut, karena masih menunggu informasi dari pihak BPBD setempat.  Ia juga mendapat kabar, bahwa saat kejadian pasar dalam kondisi sepi dan sumber api dari kios pembuat somai yang tidak diketahui namanya.

“Saya belum mendapat data lengkap siapa pemilik kios yang terbakar itu, karena masih proses pendataan. Kejadiannya sangat cepat, dan menghanguskan banyak barang pedagang di lantai dua,” sebut Muhammad. (C-004)

Shares: