FeatureHeadline

Cerita Istri Kapolda Aceh satu tahun dampingi suami

Memilik hobi fotografi, dituangkan Winta dalam karya beragam potret pesona dan keindahan alam Aceh. Seluruh hasil jepretan istri Irjen Pol Wahyu Widada tersebut, dituangkan dalam buku dengan judul Aceh Permata Di Ujung Sumatera.
Cerita Istri Kapolda Aceh satu tahun dampingi suami
Ketua Bhayangkari Aceh Winta Wahyu Widada (tengah) menjelaskan foto pariwisata karyanya yang dipamerkan di Museum Tsunami di Banda Aceh, Jumat (19/2/2021). Antara Aceh/M Haris SA

SRI Winta, 52 tahun, istri Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, mengaku tidak pernah bermimpi menginjakkan kaki di tanah rencong ini. Namun, dikarenakan tugas mendampingi suami, dirinya dapat berada di provinsi ujung barat Sumatera tersebut.

Dalam keterangannya, saat peluncuran buku Aceh Permata di Ujung Sumatera, Jumat, 19 Februari 2021, Winta, sapaan karibnya mengatakan, selama satu tahun di daerah berjuluk serambi mekkah ini, dirinya telah berkeliling daerah ini. Dan rasa kagum dan takjub telah memenuhi relung hatinya tentang keindahan panorama dan pesona alam disini.

“Saya tidak pernah mimpi ke Aceh. Namun ini kehendak dan kuasa Allah bisa berada di daerah yang penuh pesona dan memiliki keindahan alam luar biasa ini,” kata Winta.

Memilik hobi fotografi, dituangkan Winta dalam karya beragam potret pesona dan keindahan alam Aceh. Seluruh hasil jepretan istri Irjen Pol Wahyu Widada tersebut, dituangkan dalam buku dengan judul Aceh Permata Di Ujung Sumatera.

Buku tersebut, berisikan karya-karya foto Winta, terkait dengan objek dan destinasi Aceh yang dikumpulkannya satu tahun berkeliling Aceh selama mendampingi tugas suaminya.

Aceh Permata Di Ujung Sumatera, merupakan buku karya Winta yang pertama sekali dibukukan. Dan peluncuran buku yang dilangsungkan Jumat, 19 Februari 2012 itu, menandai setahun dirinya mendampingi tugas suaminya di provinsi ini.

Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada sendiri, dilantik secara resmi oleh Kaplri saat itu, Idham Azis pada 13 Februari 2020, dan resmi bertugas di Aceh 18 Februari 2021.

Wanita lulusan magister manajemen itu, kemudian mengatakan, foto pertama yang Ia jepret adalah Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, karna masjid tersebut merupakan ikon bagi Aceh.

Ia juga mengungkapkan, buku karyanya tersebut, hanya sebagian kecil pesona keindahan alam Aceh yang Ia suguhkan lewat fotografi. Namun sesungguhnya, dirinya yakin, masih banyak keindahan lain yang belum terungkap.

“Buku itu hanya refleksi perjalanan saya mendampingi suami,” katanya.

Berbicara Aceh, lanjutnya, Ia menegaskan agar jangan pernah takut berkunjung ke provinsi tersebut. Aceh merupakan daerah yang aman dan damai dengan keramahan masyarakatnya. Aceh memiliki banyak destinasi pariwisata yang luar biasa.

“Yang selalu menjadi pertanyaan teman-teman saya, apakah Aceh aman, apakah harus pakai jilbab. Setelah saya jelaskan, mereka mengerti dan ingin sekali berkunjung ke Aceh. Saya akan terus mempromosikan pariwisata Aceh,” kata Winta Wahyu Widada.

Editor : Hendro Saky

Shares: