News

Cerita guru di Aceh Utara hanya digaji Rp300 ribu

Mengabdi sebagai guru honorer memiliki cerita tersendiri bagi mereka yang menjalaninya, salah satunya Faziliah. Sudah 13 tahun lamanya, perempuan ini membaktikan diri untuk negeri.
Selamat hari guru
Ilustrasi - Seorang guru memberikan pelajaran saat proses belajar mengajar di salah satu rumah siswa. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp)

POPULARITAS.COM – Mengabdi sebagai guru honorer memiliki cerita tersendiri bagi mereka yang menjalaninya, salah satunya Faziliah. Sudah 13 tahun lamanya, perempuan ini membaktikan diri untuk negeri.

Jumlah gaji yang diterima perempuan 43 tahun itu memang tak sepadan dibandingkan dengan kerja keras yang ditekuninya, sebagai guru pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar (SD) Negeri 20 Baktiya.

Gaji Rp300 ribu per bulan tak membuat Faziliah patah semangat dalam mendidik anak-anak di sekolah. Dia bahkan mengaku pernah tak merasakan sepeser pun gaji selama lima bulan pada 2021.

“Sebenarnya kita butuh, tetapi jika disuruh memilih saya lebih baik gaji sedikit daripada dirumahkan, tahun kemarin saya hanya digaji 7 bulan tidak apa-apa yang penting saya masih tetap mengajar,” ujar Faziliah, Rabu (9/3/2022).

Selama perjalanannya sebagai guru honorer, Faziliah sudah mencoba mengikuti seleksi menjadi pegawai melalui Perjanjian Kerja (PPPK), namun tidak lulus.

“Untuk tahun ini gajinya belum cair, biasanya dirapel tiga bulan, mungkin cairnya awal bulan April,” tutur Faziliah.

Namun Faziliah tak mempermasalahkan hal itu. Ia dan para guru lain yang senasib hanya berharap agar pemerintah tak merumahkan mereka. Faziliah mengaku sangat bangga dengan profesinya saat ini.

“Saya libur sekolah misalnya sepi sekali rasanya. Apalagi saya hanya tinggal berdua di rumah sama suami, tetapi kalau saya mengajar saya terhibur melihat anak-anak didik di sekolah,” ucapnya.

Kata dia, gaji diterima selama ini masih jauh dari kata cukup. Untuk menutupi kekurangan rumah tangganya sehari-hari, Faziliah dan suami melakukan aktivitas lainnya seperti bertani dan berkebun.

“Saya sudah biasa digaji sedikit, tetapi saya tidak siap apabila dirumahkan, mungkin saya harus berusaha lagi agar lulus saat mengikuti PPPK,” imbuhnya.

Shares: