EkonomiNews

Catat, ini lokasi layanan penukaran uang jelang lebaran di Aceh

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lhokseumawe, menyiapkan uang senilai Rp 1,7 triliun untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan lebaran Idulfitri tahun 2022.
13 kandidat bersaing jadi Dirut Bank Aceh
Ilustrasi, pegawai Bank Aceh Syariah (BAS) Cabang Meulaboh menunjukan uang pecahan kecil di Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (28/4/2021). (Antara/Syifa Yulinnas)

POPULARITAS.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Lhokseumawe, menyiapkan uang senilai Rp 1,7 triliun untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan lebaran Idulfitri tahun 2022.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Gunawan mengatakan, uang tersebut akan disebar ke sejumlah kabupaten/kota di 10 wilayah kerja Bank Indonesia Lhokseumawe melalui perbankan dan kas keliling BI.

“Kita siapkan uang senilai total 1,7 triliun rupiah untuk penukaran uang baru lebaran tahun ini, terjadi peningkatan persediaan uang dibanding tahun lalu yang hanya 1,6 triliun,” kata Gunawan, Rabu (13/4/2022).

Gunawan mengatakan, penukaran uang baru bisa dilakukan pada kas keliling Bank Indonesia dengan terlebih dahulu mendaftar pada aplikasi Pintar. Aplikasi ini dapat diakses melalui https://www.pintar.bi.go.id/. Setelah itu silakan pilih lokasi yang tersedia.

“Ada 10 titik penukaran uang baru akan digelar sejak tanggal 11 April 2022 di Pasar Krueng Geukueh. Lalu 12 April di Pasar Kota Lhokseumawe,” sebutnya.

Lanjutnya, pada 13 April di Pasar Lhoksukon, 14 April di Pasar Geudong, 18 April di Pasar Krueng Mane, 19 April di Pasar Cunda, 20 April di Pasar Keude Bayu, 21 April di Pasar Geudong, 25 April di Pasar Kota Lhokseumawe dan 26 sampai 27 April di depan halaman Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe.

“Layanan penukaran kas keliling ini dimulai pada jam 09.00 s.d jam 12.00 WIB di setiap titik tersebut,” katanya.

Selain di kas keliling, tambah Gunawan, penukaran uang juga dapat dilakukan di semua cabang bank di Aceh.

“Caranya sesuai aturan dan ketentuan masing-masing bank umum tersebut,” tambah Gunawan.

Menurut dia, meningkatnya kebutuhan akan uang pecahan kecil, tak jarang dimanfaatkan sebagian warga lainnya untuk mencari keuntungan dengan menjual uang baru di pinggir-pinggir jalan.

Meski tak dilarang, namun praktik seperti itu berpotensi munculnya uang palsu. Untuk itu, ia mengimbau warga menukarkan uang di tempat-tempat resmi untuk menghindari penipuan.

Shares: