Feature

Cara Tim Unsyiah Mengajak Anak-anak Giat Cuci Tangan

SISWA sekolah dasar memiliki aktivitas fisik yang tinggi, baik di sekolah maupun di lingkungan perumahan. Mereka rentan terhadap penyakit sebab peluang mereka untuk terpapar mikroorganisme penyebab penyakit (kuman) sangat besar. Ditambah lagi kesadaran siswa di usia ini masih rendah untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Pada Tahun 2015, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh mencatat jumlah kasus diare di Kota Banda Aceh mencapai 3.975 kasus, yang terdiri dari 1.949 kasus pada laki-laki dan 2.026 kasus pada perempuan.

Berdasarkan hal inilah kemudian menggerakkan Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) untuk melakukan pengabdian guna meningkatkan kesadaran para siswa untuk hidup bersih. Tim PKM-M turut didampingi oleh beberapa dosen dari Universitas Syiah Kuala, seperti Dr. Dewi Yunita, Dr. Hartati Oktarina, M.Sc dan T. Mukhriza, M.Sc.

“Tangan merupakan bagian tubuh yang paling mudah terkontaminasi mikroorganisme. Mencuci tangan dengan sabun sudah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyakit menular seperti diare, influenza, infeksi saluran pernafasan,” kata salah satu dosen dari Teknbik Kimia Unsyiah, T Mukhriza, yang ikut dalam pengabdian tersebut.

Tim PKM-M kemudian memilih SD Negeri 57 Banda Aceh yang berlokasi di Limpok. Sekolah ini dinilai tepat menjadi wahana pengabdian mereka karena berada di lingkungan Unsyiah, “sehingga secara moril civitas akademika tentunya memiliki tanggung jawab yang lebih untuk melakukan kegiatan sosial disini.”

Tim PKM-M memilih perwakilan siswa dari setiap kelas untuk diperkenalkan mikroorganisme, khususnya bakteri yang dapat mengganggu pencernaan. Siswa ditunjukkan video bagaimana bakteri bisa berkembang dan bagaimana cara mengatasi bakteri pengganggu. Setiap siswa menempelkan tangannya pada media agar, sebelum dan sesudah mencuci tangan. Langkah-langkah mencuci tangan dengan sabun yang benar sesuai petunjuk WHO diajarkan kepada siswa.

Pada kunjungan berikutnya siswa ditunjukkan bagaimana media agar sudah ditumbuhi oleh koloni bakteri berjenis E. Coli dari tangan mereka. Para siswa dan guru yang terlibat terkejut melihat koloni bakteri tersebut. Tangan yang kelihatanya bersih ternyata mengandung banyak bakteri. Setelah mencuci tangan dengan benar, bakteri tersebut sangat sedikit bahkan tidak ditemukan pada media agar. Hal ini menunjukkan mencuci tangan efektif menghilangkan bakteri-bakteri yang mengakibatkan gangguan kesehatan.

“Diharapkan siswa yang mengikuti kegiatan ini dapat mengajarkan kepada teman-teman dan keluarganya di rumah bagaimana pentingnya mencuci tangan dengan baik dan benar. Dengan begitu, penyakit yang diakibatkan oleh bakteri dapat berkurang di Kota Banda Aceh, khususnya di SD Negeri 57 Limpok,” kata T Mukhriza.*(RIL)

Shares: