News

Bupati Pidie Sentil Camat Pemain Dana Desa

SIGLI (popularitas.com) – Bupati Pidie Roni Ahmad mensinyalir sejumlah camat bermain dalam penggunaan dana desa untuk mencari keuntungan pribadi. Oknum camat yang dimaksud bahkan terkesan memanfaatkan kekuasaan dalam mengumpulkan rupiah.

“Saya berharap jangan ada camat memanfaatkan kekuasaan untuk mencari uang dari dana desa,” ujar Roni Ahmad atau dikenal Abusyik usai membuka Musrembang di aulau Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pidie, Selasa, 5 November 2019.

Dalam kesempatan itu, Bupati Pidie juga menyindir para camat tersebut agar tidak membuka toko di Pemerintahan Kabupaten Pidie. Maksud Abusyik adalah “pengambilan kebijakan atas kebijakan”.

“Di Pidie cukup satu toko milik masyarakat. Jadi jangan mendirikan toko lagi mencari keuntungan pribadi. Yang saya tahu hanya ada satu toko milik masyarakat Pidie, jadi keuntungan untuk masyarakat, jadi jangan hanya keuntungan bagi para camat,” kata Abusyik.

Bupati Pidie itu bahkan menyinggung, kebijakan para camat yang membawa para keuchik pelesiran keluar pulau dengan dalih Bimtek.

“Hari ini, bagi para camat yang telah memfasilitasi para geusyik berangkat ke luar daerah Aceh untuk mengikuti Bimtek, buktikan apa yang lebih bagus dari Aceh. Bukan tidak bisa mengikuti Bimtek ke luar daerah namun harus ada hasilnya, jadi tidak sia-sia,” kata Abusyik lagi.

Padahal untuk urusan Bimtek, pelaksanaannya dapat saja dilakukan di dalam Kabupaten Pidie, tidak mesti harus di luar daerah.

“Kan bisa dilakukan di Pidie, sebenarnya berapa diberikan uang untuk anda para camat oleh keuchik,” tanya Abusyik.

Dia mengatakan dengan Sumber Daya Manusian (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Kabupaten Pidie, sejatinya daerah setempat bisa menjadi tempat orang-orang luar daerah melakukan kunjungan.

“Jangan diobok-obok keuchik oleh anda (camat). Sudah tidak mampu membawa ke arah lebih baik, jangan terlibat anda camat untuk merusak gampong,” tegasnya.

Meski keras menyindir camat yang mencari keutungan pada dana desa tersebut, tetapi Roni tidak sekalipun menyebut atau menunjuk langsung camat yang dimaksud.

“Mungkin ada satu atau dua camat melakukan hal demikan, saya sudah mengantongi data camat,” ujarnya.

Bupati Roni Ahmad bahkan mengultimatum, jika ada Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) yang tidak dapat bekerja dengan visi-misi pemerintahannya agar mengundurkan diri.

“Jika anda tidak setuju dengan visi-misi saya, silahkan buat surat mundur,” ujarnya. “Kabinet saya ke depan yang punya skil, yang mau bekerja, yang tidak skil dan tidak mau bekerja, tidak saya butuhkan,” pungkasnya.* (C-005)

Shares: