News

BSI dan ARC USK jalin kerjasama perkuat pelaku usaha nilam

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Atsiri Research Centre (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), jalin kerjasama untuk perkuat kapasitas pelaku usaha budidaya nilam di Aceh.
Direktur Sales&Distribution PT BSI Anto Sukarna (depan kiri), dan Rektor USK Prof Marwan (depan,kanan) saat pertemuan kedua belah pihak menyepakati program dukungan dalam pengembangan budidaya nilam di Aceh. Acara itu dilangsungkan di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK), Selasa (27/9/2022)

POPULARITAS.COM PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Atsiri Research Centre (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), jalin kerjasama untuk perkuat kapasitas pelaku usaha budidaya nilam di Aceh.

Hal tersebut dicapai saat pertemuan antara Direktur Sales & Distribution Bank BSI Anton Sukarna, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Marwan, Selasa (27/9/2022) di Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, PT BSI melalui BSI Maslahat dan USK yang diwakili ARC USK, akan berkolaborasi dalam pembbinaan para petani, dan pelaku usaha nilam di provinsi ujung barat Sumatra itu.

Direktur Sales&Distribution PT BSI Anton Sukarna yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan, lewat kerjasama kedua belah pihak, diharapkan dapat meningkatkan kualitas minyak nilam Aceh.

Ia mengatakan, komoditas nilam Aceh merupakan unggulan di Indonesia, dan diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional lewat program pemberdayaan para pelaku usaha di daerah ini.

Nantinya, sambung Anton, pihaknya akan berperan melaksanakan program di UMKM BSI bagi masyarakat pelaku budidaya nilam, dan sementara pihak ARC USK akan beri dukungan pendampingan untuk menyerap hasil budidaya nilam.

Melalui skema kerjasama ini, ujarnya lagi, nantinya BSI akan memberikan pembinaan terhadap 50 petani nilam, yaitu masyarakat kurang mampu di Aceh. Selanjutnya pihak ARC USK akan menyerap hasilnya, tambah Anto.

Saat ini, dari data yang ada satu hektar lahan pertanian nilam dapat menghasilkan 200 kiliogram minyak nilam. Sementara harga pasaran berkisar Rp500-Rp600 ribu per kilo gramnya.

Kedepan, kata Anton lagi, pihaknya menargetkan komoditas nilam Aceh akan menjadi produk ekspor. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan skema program khusus untuk mencapai target tersebut.

Sebagai langkah awal, produk nilam yang dihasilkan oleh ARC USK sudah dapat dibeli di UMKM Centre BSI yang terletak di Banda Aceh. Dan  melalui kerjasama kedua belah pihak, diharapkan BSI dan ARC USK dapat memberikan pendampingan secara kontinue terhadap para petani nilam di daerah ini, demikian Anton Sukarna.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: