InsfrastrukturNews

BPKS dan Perusahaan India Sepakati pengembangan Sabang

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) melakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan Rites The Infrastructure People asal India, untuk mengoptimalkan potensi kawasan Sabang.
BPKS dan Perusahaan India Sepakati pengembangan Sabang
Kepala BPKS Zulkarnain (kiri) dan Direktur Projek Rites VG Suresh Kumar (kanan) menandatangani perjanjian kerjasama di bidang infrastruktur pengembangan Sabang di Kota Sabang. (ANTARA/HO-BPKS)

POPULARITAS.COM – Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) melakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan Rites The Infrastructure People asal India, untuk mengoptimalkan potensi kawasan Sabang.

Kepala BPKS Iskandar Zulkarnain, mengatakan Rites merupakan salah satu perusahaan yang ditunjuk Pemerintah India untuk menangani bidang infrastruktur pelabuhan dan pengembangan Sabang.

Sejak 20 tahun silam, kota yang terletak di pulau paling ujung utara Sumatera ini telah memiliki impian memiliki pelabuhan hubung untuk trans shipment, tetapi masih terkendala.

“Dengan hasil penandatanganan MoU ini, saya berharap akan membuka jalan untuk mewujudkan mimpi yang telah lama tertunda dan sekarang bisa menjadi kenyataan,” katanya dalam keterangan, Minggu (27/3/2022) dilansir laman Antara.

Perjanjian kerja sama diteken antara Zulkarnain dan Direktur Proyek Rites VG Suresh Kumar di Museum Sabang. Turut hadir Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo, Wali Kota Sabang Nazaruddin dan beberapa pejabat lain.

“Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan yang sangat besar dari Gubernur Aceh, dan Wali Kota Sabang serta tim dewan pengawas,” kata Iskandar.

Iskandar menjelaskan BPKS memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Apalagi, Sabang memiliki potensi wisata bahari untuk menyelam di kawasan Iboih, yang merupakan terbaik di kawasan Asia Tenggara.

“Pantai dan alam Sabang yang masih asri dan indah telah mampu menarik banyak yachter dan kapal pesiar manca negara, tentunya sangat dibutuhkan dukungan lainnya seperti kapal pesiar jenis marina,” katanya.

Selanjutnya, nol kilometer Indonesia juga ada di Sabang. Kawasan tersebut juga telah memiliki taman hiburan yang difungsikan sebagai wadah destinasi keluarga berakhir pekan.

“Setiap tahun sebelum pandemi ada 800.000 pengunjung masuk ke Sabang,” katanya.

Sebelumnya, sekitar tahun 1980 an, beberapa perusahaan internasional di sektor perikanan mendirikan perusahaan di Sabang seperti Taiwan, Jepang dan China.

Bahkan bekerjasama dengan BUMN Indonesia.

“Kerja sama sentra ini berkapasitas cold storage 700 ton, kami ingin mengulangi kembali sejarah ini,” kata Iskandar.

Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti merasa bangga kepada Pemerintah Indonesia, Aceh dan BPKS Sabang yang telah berhasil mewujudkan kerjasama tersebut.

Menurut Bharti, upaya kerja sama ini telah dirintis sejak dua tahun yang lalu. Ini merupakan langkah maju antara kedua belah pihak dalam melakukan pengembangan kawasan Sabang.

“Dengan telah sukses tahap ini, maka ke depan harus lebih sukses sehingga keseluruhan impian kita juga semakin nyata,” katanya.

Bharti juga berusaha untuk mempromosikan Sabang ke India, terutama perusahaan-perusahaan yang ada di New Delhi dan kota-kota besar lainnya di negaranya.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: