News

BMKG Ingatkan Warga Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Aceh

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Blang Bintang, Zakaria. (Antara)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan maupun pelayaran di Provinsi Aceh mewaspadai gelombang tinggi, terutama di perairan Samudra Hindia bagian Barat, untuk beberapa hari ke depan.

“Tinggi gelombang di perairan Samudra Hindia bagian Barat berkisar satu hingga dua meter. Kendati tinggi gelombang di perairan itu normal, namun harus tetap diwaspadai,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Aceh, Zakaria yang dihubungi dari Banda Aceh, Minggu, 19 Januari 2020.

Zakaria mengingatkan nelayan maupun pelayaran yang melintas di perairan Samudra Hindia bagian Barat tiba-tiba terjadi gelombang tinggi. Waspadai jika melihat awan hitam yang memicu gelombang tinggi.

Sedangkan di perairan lainnya seperti antara Sabang dan Banda Aceh, perairan Utara, Timur, Barat, Selatan, dan Selat Malaka bagian Utara tinggi gelombang berkisar setengah hingga satu setengah meter.

“Kendati tinggi gelombang masih dalam kategori normal, namun tetap juga harus diwaspadai, terlebih saat terjadi angin kencang. Apalagi kondisi cuaca di perairan terkadang cepat berubah,” tambah Zakaria.

Menyangkut cuaca di wilayah daratan, Zakaria menyebutkan secara umum cerah dan berawan. Namun, sejumlah daerah berpotensi hujan dengan intensitas sedang.

“Beberapa wilayah Aceh yang berpotensi hujan ringan bisa terjadi di kawasan Barat Selatan Aceh meliputi dari Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil,” jelas Zakaria.

Selain prakiraan cuaca dan tinggi gelombang, Zakaria juga mengimbau masyarakat tidak membakar lahan maupun sampah sembarangan karena Provinsi Aceh ini memasuki musim kemarau.

“Kami ingatkan Provinsi Aceh saat ini sudah memasuki musim kemarau. Jadi, sangat berbahaya jika membakar lahan maupun sampah rumah tangga sembarangan,” ujar Zakaria.

Musim kemarau akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Saat musim kemarau, suhu udara meningkat menjadi kondisi panas. Jika terjadi kebakaran akan cepat merambat ke tempat lain.

“Kami juga mengimbau kepada ibu rumah tangga untuk memastikan kompor di dapur sudah padam sebelum meninggalkan rumah. Hal ini untuk menghindari kebakaran yang bisa terjadi dengan cepat saat musim kemarau,” terang Zakaria.* (ANT)

Shares: