News

Bayi Gajah Sumatera yang Terjebak Kubangan di Pidie Mati

Anak Gajah Ditemukan Mati di Hutan Produksi
ilustrasi, anak gajah mati di Aceh Timur. Doc BKSDA

POPULARITAS.COM – Bayi gajah Sumatera bernama Inong yang ditemukan terjebak dalam kubangan pada awal Februari 2021 lalu dilaporkan mati dalam perawatan di PKG Saree, Kabupaten Aceh Besar pada Rabu (3/3/2021).

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto mengatakan, bayi gajah Sumatera betina ini sebelumnya diselamatkan oleh masyarakat setelah hampir seminggu terjebak dalam kubangan pada 9 Februari 2021 di Desa Panton Bunot, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie.

“Saat dievakuasi ke PKG Saree satwa dalam keadaan sangat lemah, malnutrisi, luka pada kedua bola mata, kaki depan kiri dislokasi, kaki belakang lumpuh serta prolapsus pada pusar dan kelaminnya

sehingga saat urinasi satwa meronta kesakitan dan urine berwarna kemerahan,” ujar Agus dalam keterangannya, Jumat (5/3/2021).

Agus menjelaskan, sebelum gajah Inong mati, pihaknya telah mencoba melakukan beberapa pengobatan atau perawatan khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit, seperti pengobatan luka dan merangsang otot-otot serta persyarafan dengan menggunakan alat bantu topang.

Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga memberikan asupan nutrisi berupa susu formula sebagai pengganti ASI dengan menggunakan selang infus yang dimodifikasi. Hal ini agar susu terhisap perlahan sehingga gajah Inong tidak tersedak bila minum dengan posisi terbaring dan menggunakan botol kompeng saat posisi satwa berdiri pada saat menggunakan alat bantu topang.

Agus menyampaikan, setelah dilakukan perawatan secara intensif selama beberapa hari, kondisi luka pada mata dan prolapsus gajah Inong mulai membaik.

“Kecuali mata kiri masih belum berfungsi, warna urine mulai normal dan telinga kiri satwa mulai bergerak dari yang sebelumnya tidak bergerak sama sekali dan satwa mulai lebih aktif bergerak baik saat terbaring maupun saat satwa diberdirikan dengan alat bantu topang,” ucapnya.

Kemudian, lanjut Agus, kondisi gajah Inong kembali menurun pada 1 hingga 2 Maret 2021, tim medis terus berupaya melakukan treatmen sampai saat kematian satwa. Dari hasil nekropsi (bedah bangkai) yang dilakukan oleh tim medis BKSDA Aceh menunjukkan bahwa organ jantung di mana konsistensi otot jantung mengeras dan dinding atrium kiri mengalami penebalan sehingga mengakibatkan penyempitan ruang atrium kiri dan jantung kesulitan memompa darah.

Selain itu, tim dokter juga menemukan adanya gangguan pada sistem pencernaan di mana ditemukan hemoragi pada penggantung usus (mesentrium), abmormalitas pada tulang kaki dan persendian kaki depan kiri karena dislokasi.

“BKSDA Aceh mengucapkan terima kasih kepada tim medis BKSDA dan PKSL Unsyiah yang telah melakukan upaya maksimal dalam perawatan bayi gajah Inong ini,” tutur Agus.

Editor: dani

Shares: