Teknologi

Bareskirim Mabes Polri Panggil Abu Janda Terkait Cuitan ‘Islam Arogan’

Permadi Alias Abu Janda di Panggil Bareskrim Mabes Polri terkait Cuitan 'Islam Arogan' di media sosial

POPULARITAS.com – Mulutmu harimaumu sepertinya pepatah itu sudah tidak sesuai lagi di gunakan di Era digitalisasi. Tepatnya lebih ke jemarimu harimaumu. Seperti yang terjadi pada Permadi Arya alias Abu Janda.

Akibat cuitannya di laman media sosial twitter  miliknya @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Lalu Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan ini dipublikasikan pada Minggu (24/1).

Alih-alih menanggapi cuitan tersebut, Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut ada Islam yang ‘arogan’ karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.

“Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” cuit Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1.

Cuitan itu disorot berbagai pihak, yang tak setuju dengan kata-kata Abu Janda soal ‘Islam arogan’. Cuitan Abu Janda lantas dipolisikan Medya Rischa pada Jumat (29/1). Laporan Medya diterima dengan nomor: LP/B/0056//I/2021/BARESKRIM

Guna menyikapi laporan tersebut,Baraskrim Polri akan memanggil Permadi Arya alias Abu Janda Pemanggilan ini didasari laporan Medya Rischa soal dugaan ujaran SARA dan penistaan agama karena Abu Janda menyebut ‘Islam Arogan’

“Benar kami telah melayangkan panggilan (terhadap Abu Janda terkait lapora ‘Islam Arogan’,” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi kepada awak media Sabtu (30/1).

Slamet mengatakan pemeriksaan terhadap Abu Janda akan dilakukan pada Senin, 1 Februari 2021. “Untuk pemeriksaan hari Senin,” sambung Slamet.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam paparannnya pada fit and proper test calon Kapolri pekan lalu menyatakan tak boleh lagi ada anggapan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Di sisi lain, Jenderal Sigit (saat itu masih berpangkat komjen) mengatakan penegakan hukum juga harus dilakukan secara humanis. ( Sumber detik.com)

 

Shares: