News

Banda Aceh Tetap Terapkan PPKM Level 4 Hingga 20 September

Mudik, Silent Carrier Corona Mengancam
Kawasan simpang lima, Banda Aceh. (popularitas/dani)

POPULARITAS.COM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Luar Jawa-Bali imbas Covid-19 yang berlaku sejak 7 September masih berjalan hingga 20 September mendatang. PPKM dilaksanakan di sejumlah Kabupaten/Kota wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua.

Sepekan terlewati, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) Airlangga Hartarto menyebut terjadi penurunan level pada PPKM luar Jawa-Bali.

Kemudian kalau kita lihat secara provinsi, terjadi penurunan dari level 4. Dua provinsi menjadi tidak ada di level 4, kemudian di level 3 dari 20 provinsi menjadi 16 provinsi, dan di level 2 menjadi 11, dari 3 jadi 11 provinsi,” kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/9/2021).

Kendati demikian, Airlangga menyebut 23 kabupaten/kota level 4 di luar Jawa-Bali yang tersebar di 14 provinsi bakal tetap menjalankan PPKM Level 4. Upaya itu diharapkan mampu menekan kasus covid-19 secara maksimal di daerah-daerah luar Jawa-Bali.

“Di 23 kabupaten/kota tetap kami terapkan PPKM level 4 karena ini penting agar berbagai persiapan, baik itu dari pemerintah, masyarakat, ini harus terus waspada, karena ada beberapa hal yang perlu diperbaiki,” kata dia.

Airlangga pun menyoroti sejumlah daerah luar Jawa-Bali seperti Kota Banda Aceh, Medan, Palangkaraya, dan Palu yang bakal tetap level 4 meski terdapat perbaikan seperti pada indikator kasus konfirmasi covid-19, turunnya angka kematian, hingga keterisian tempat tidur rumah sakit yang sudah menurun.

“Dan bahkan ada satu kabupaten/kota turun ke level 2, namun tetap akan dilaksanakan berbasis kepada level 4, karena kita masih menunggu jumlah vaksinasi agar bisa minimal bisa capai 20 persen,” jelas Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga juga merinci perkembangan kasus covid-19 di provinsi luar Jawa-Bali. Ia menyebut, Sumatera kasus sembuh sudah mencapai 91,66 persen, tingkat kematian 3,45 persen, dan kasus aktif selama periode 9 Agustus-12 September turun 68,30 persen.

Kemudian Nusa Tenggara dalam kurun waktu yang sama menghasilkan 95,03 persen angka kesembuhan, 2,29 tingkat kematian dan 81,66 persen penurunan pada kasus aktif.

Selanjutnya Kalimantan tingkat kesembuhannya sudah mencapai 93,12 persen, tingkat kematian 3,13 persen, dan kasus aktif turun 74 persen selama periode 9 Agustus-12 September.

Airlangga melanjutkan, untuk Maluku dan Papua kasus kesembuhannya mencapai 84,29 persen, tingkat kematian 1,56 persen, dan penurunan kasus aktif sebesar 38,07 persen.
Terakhir, Sulawesi dengan tingkat kesembuhan mencapai 93,54 persen, tingkat kematian 2,58 persen, dan penurunan kasus aktif di 9 Agustus hingga 12 September turun menjadi 73,9 persen.

Sebagaimana diketahui, kasus aktif merupakan sebaran warga yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Penambahan kasus aktif bukan merupakan perkembangan yang baik, sebab semakin tinggi kasus aktif akan berimplikasi terhadap meningkatnya keterisian rumah sakit rujukan pasien covid-19 di Indonesia.

Sumbe: CNN

Shares: