News

Awas, Kebanyakan Orang Tak Sadar Terinfeksi Virus Corona

Virus corona. TPX IMAGES OF THE DAY (via REUTERS/NEXU Science Communication)

JAKARTA (popularitas.com) – Mungkin ada banyak orang di sekitar kita yang terinfeksi virus corona tetapi tidak mengetahui dan tidak sadar ikut menyebarkan virus. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, Robert Redfield, telah mengungkapkan hal senada sejak April 2020 dalam sebuah wawancara dengan afiliasi United States National Public Radio, WABE.

“Salah satu informasi yang telah kami konfirmasi sekarang adalah sejumlah besar orang yang terinfeksi sebenarnya tidak menunjukkan gejala dan tidak sadar. Itu mungkin sebanyak 25 persen,” katanya.

Beberapa waktu berselang, para peneliti di Islandia melaporkan 50 persen dari kasus virus corona baru yang dites positif tidak menunjukkan adanya gejala. Pengujian telah dilakukan oleh deCODE, anak perusahaan dari AS Biotech Amgen.

Dalam laporan lain, CDC menyatakan para peneliti di Singapura mengidentifikasi tujuh kelompok kasus di mana penularan yang terjadi ialah secara asimptomatik, ini adalah penjalasan yang paling mungkin untuk terjadinya kasus-kasus sekunder.

Laporan dari Singapura tersebut didukung oleh penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada pertengahan April. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa orang tanpa gejala adalah sumber dari 44 persen kasus Covid-19 yang didiagnosis.

Adapun, dua penelitian terbaru yang dirilis pada bulan ini juga menunjukkan bahwa persentase yang tinggi dari orang dengan Covid-19 lebih mungkin terinfeksi tanpa gejala. Satu penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMJ melaporkan 104 dari 208 pasien (81 persen) di kapal pesiar yang dites positif virus corona tidak menunjukkan adanya gejala. Sementara penelitian lain dalam JAMA Network Open melaporkan 42 persen orang yang dites positif tidak memiliki gejala.

“Tampaknya kita menumpahkan virus yang signifikan di kompartemen orofaring, mungkin hingga 48 jam sebelum kita menunjukkan adanya gejala. Ini membantu menjelaskan seberapa cepat virus itu terus menyebar di seluruh negeri karena adanya pemancar orang tanpa gejala,” kata Redfield.

Sumber: Tempo

Shares: