News

ARC-USK Kerjasama dengan USM Malaysia Kembangkan Minyak Nilam

POPULARITAS.COM – Atsiri Research Center Universitas Syiah Kuala (ARC-USK) menjalin kerjasama inovasi riset dengan University Sain Malaysia (USM). Kerjasama ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ekstraksi nilam Aceh dengan metode Super Crytical Extraction CO2 yang akan menghasilkan minyak dari daun nilam Aceh dengan kuantitas dan kualitas tinggi.

Biasanya ektraksi daun nilam dilakukan dengan metode penyulingan menggunakan uap panas. Metode ini hanya bisa menghasilkan rendemen minyak maksimum sekitar 3%.

Dengan inovasi teknologi superkritis CO2 diharapkan semua minyak yg terkandung dalam daun dan batang nilam sekitar 5% dapat diekstraksi. Minyak nilam yang dihasilkan akan sangat murni karena media CO2 nya langsung menguap dari minyak nilam.

Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan metoda tradisional steam extraction dimana minyak yang dihasilkan masih bercampur dengan air.

Kepala ARC-PUIPT Nilam Universitas Syiah Kuala, Dr. Syaifullah Muhammad menyampaikan, sebagai Center of Excellent Nilam, ARC-USK terus mengembangkan inovasi untuk memberikan nilai tambah bagi komoditas unggulan lokal Aceh.

“Kerjasama dengan USM Malaysia ini adalah upaya pengembangan inovasi teknologi agar kita bisa menghasilkan minyak nilam dengan kualitas dan kuantitas tinggi. Ini akan sangat bermanfaat untuk pengembangan berbagai produk turunan dengan nilai tambah tinggi seperti parfum, lotion anti aging, aroma terapi,” katanya, Jumat (5/3/2021).

Pada tahun 2020 lalu, kata dia ARC telah menjalin kerjasama dengan Kementrian Perindustrian dan Kementrian Ristek dalam pengembangan komponen aktif minyak nilam sebagai anti oksidan dan anti aging melalui Prioritas Riset Nasional (PRN) yang didanai oleh LPDP.

Akhir tahun ini, pihaknya akan launching prototype dari produk anti aging turunan nilam tersebut. Kerjasama dengan Tim Riset USM dibawah pimpinan Prof. Khalil terkait eksteaksi nilam secara superkris CO2, akan semakin menguatkan inovasi nilam melalui PRN tersebut.

“Ke depan kita akan semakin banyak memerlukan minyak nilam untuk diproses menjadi end product”, lanjut Syaifullah yag juga merupakan Ketua Umum Aceh Australian Alumni ini.

Kerjasama dengan USM akan dibiayai oleh kedua Universitas. Pendanaan dari ARC berasal dari LPPM-USK melalui skim Penilitian Unggulan Universitas Penugasan (PUUP) yang direncanakan selama 3 tahun.

Tim peneliti ARC terdiri dari Dr. Syaifullah Muhammad, Prof. Dr. Marwan, Prof. Dr. M. Faisal, Dr. Yunardi dan Dr. Indra. Sementara tim peneliti dari USM terdiri dari Prof. Abdul Khalil, Dr. Nurul Fazita, Dr. Che Ku Abdullah dan Dr. Rihayati Mohd. Isa.

Meeting perdana kolaborasi riset ini dilakukan melalui zoom, Jum’at, 5 Maret 2021 yang dihadiri oleh beberapa peneliti dari kedua negara.

Prof. Abdul Khalil memuji ARC sebagai Center of Exellent Perguruan Tinggi yang beroreantasi pada industri, terutama industri yang berbasis komoditi unggulan negara.

“Saya sudah pernah ke ARC Universitas Syiah Kuala dan membeli serta menggunakan parfum dari Nilam. Ini adalah produk kualitas internasional. Karena itu kami senang bisa mengambil bagian dalam kerjasama riset ini. Saya yakin ini akan bermanfaat besar untuk kedua negara serumpun Indonesiabdan Malaysia”

“Kita rencanakan ada peneliti dan student dari Aceh yang bisa melakukan riset terkait Ekstraksi Super Kritis CO2 Nilam di USM sehingga bisa terjadi transfer teknologi, publikasi internasional dan pengembangan produk inovasi dari nilam pada masa yang akan datang” jelas Prof. Khalil.

Dalam 4 tahun terakhir ARC-PUIPT Nilam Universitas Syiah Kuala telah melakukan berbagai program inovasi untuk membangkitkan kembali industri nilam Aceh.

Berbagai kerjasama riset, pengembangan produk inovasi, community development hingga kerjasama bisnis telah dilakukan baik lokal, nasional maupun internasional.

Pendekatan Pentahelix yaitu sinergi antara Perguruan Tinggi, Pemerintah, Dunia Usaha, Masyarakat dan Media menjadi salah satu kunci utama kesuksesan berbagai peogram nilam selama ini.

Shares: