News

Anggaran Beasiswa Aceh Dinilai Tidak Tepat Sasaran

Mantan anggota DPRA ditetapkan sebagai tersangka korupsi beasiswa
Ilustrasi beasiswa

Banda Aceh (popularitas.com) – Anggran beasiswa yang diplotkan oleh Pemerintah Aceh melalui Badan Pengelolaan Sumberdaya Manusia Aceh (BPSDM) dipertanyakan. Sebab, dinilai tidak transparan.

Aktivis Mahasiswa Rahmantun Phounna menilai, dalam penempatan calon penerima Beasisawa baik S1, S2 dan S3 beberapa waktu yang lalu, sarat akan permasalahan dan dinilai tidak tepat sasaran.

Untuk itu pihaknya meminta penegak hukum untuk mengaudit secara total anggaran beasiswa yang di peruntuhkan bagi pelajar Aceh.

“BPSDM harus di audit secara mendalam untuk mengusut dugaan penyelewengan anggaran Beasiswa Aceh. Kerana disinyalir penyaluran Beasiswa di lembaga tersebut banyak pihak yang bermain, sehingga penyaluran tidak tepat sasaran,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima, Senin, 25 November 2019.

Dirinya menegaskan bahwa, setelah kasus pertama di bongkar, banyak korban lain yang sudah mulai berani buka suara, untuk mendesak pihak yang berwajib turun tangan untuk mengusut secara menyeluruh anggaran BPSDM Aceh.

“BPSDM mendapat kucuran dana yang sangat fantastis dari Pemerintah Aceh, namum dalam sistem pengelolaan banyak terdapat kejanggalan yang sengaja di lakukan oleh oknum-oknum yang ingin memperkaya diri,” tegasnya.

Berdasarkan hasil penelusuran pihaknya di Web pengumuman BPSDM anggaran untuk beasiswa mencapai Rp 72 miliar. Namum jumlah kuota dan nominal anggaran untuk si penerimaan tidak pernah dibuka ke publik.

“Seharusnya BPSDM menginformasikan jumlah kuota Beasiswa baik S1, S2, dan S3, dan berapa besaran anggaran yang akan diterima masing-masing tingkat, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujarnya.

Pihaknya juga mempertanyakan kententuan yang sengaja dibuat oleh pihak BPSDM, public, lanjut dia wajib tau semua mekanisme yang ditetapkan oleh pihak BPSDM. (C-006)

Shares: