Setelah melakukan aksi mogok makan di depan gedung DPR Aceh, tiga pemuda yang mengatasnamakan Aneuk Muda Menggugat (AMM) mendirikan tenda di kompleks DPR setempat, Senin (30/11/2020).
Ketiga pemuda ini mengaku akan bermalam di DPRA. Aksi mogok makan akan terus dilakukan hingga tumbang, ini merupakan bentuk tuntutan mereka terhadap pemerintah agar merealisasikan MoU Helsinki.
Hingga pukul 15.30 WIB, para pemuda ini masih bertahan di tenda tersebut. Di sana, mereka juga melaksanakan salat.
“Kami akan maksimalkan segenap tenaga kami jika memang tidak ada respon dari pihak-pihak yang bertanggung jawab ini, kami akan terus melaksanaka aksi, kalau memang sampai tumbang, ya kami sampai tumbang,” ujar Koordinator Aksi, Ichsan Kelda.
Ichsan juga mengajak pemuda-pemuda Aceh lainnya yang peduli terhadap provinsi ini untuk bergabung menggelar aksi mogok makan, sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah RI dan eks pimpinan GAM yang terlibat menyepakati MoU Helsinki.
“Kami ingin menjadi katalis lah kepada pemuda-pemuda lain agar terpicu bahwasanya mungkin ada anak muda misalkan peduli terhadap bangsanya sekarang, tetapi tidak tahu mau mengekpresikan kemana,” jelas Ichsan.
Sebelumnya, tiga pemuda yang mengatasnamakan Aneuk Muda Menggugat (AMM) menggelar aksi di depan gedung DPR Aceh, Banda Aceh, Senin (30/11/2020).
Dalam aksi ini, pemuda tersebut menggugat pimpinan GAM yang terlibat menyepakati dan menandatangani MoU Helsinki pada 2005 silam.
Selain itu, mereka juga menuntut Pemerintah RI untuk menetapi janji dan menyelesaikan poin-poin MoU Helsinki yang telah disepakati. Sebagai bentuk protes, peserta aksi juga melakukan mogok makan.
Amatan popularitas.com, aksi mogok makan dilakukan dengan cara menutup mulut menggunakan masker yang sudah dipalang dengan lakban warna hitam.
Editor: dani
