News

Aliansi Pemuda Aceh Tuding DPRA Sibuk Urusi Pokir

Massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) menggelar aksi di depan gedung DPR Aceh pada Rabu (24/2/2021). (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Massa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Aceh Menggugat (APAM) menggelar aksi di depan gedung DPR Aceh pada Rabu (24/2/2021). Dalam aksi ini, mereka mengkritikis sejumlah kebijakan Pemerintahan Aceh yang dinilai tidak pro rakyat.

Koordinator Aksi, Maulida Aryandi menuding DPR Aceh hanya memikirkan kepentingan dirinya saja dan mengambaikan kepentingan masyarakat Aceh. Massa juga menuding bahwa DPRA sibuk mengurus pokok pikiran (pokir), dari pada kepentingan rakyat.

“Politisi di DPRA terbukti hanya bela kepentingan pribadi dan kelompoknya. Setelah dana pokir mereka diterima oleh Gubernur Aceh, mereka diam soal hak interpelasi dan angket. DPRA bahkan tidak peduli dengan jabatan Wagub Aceh. Hari ini kami sadarkan rakyat Aceh bahwa di DPRA tak lebih hanya tikus-tikus APBA,” kata Maulida.

Selain itu, kata Maulida, pihaknya juga mengkritisi Gubernur Aceh yang sibuk mengurus proyek multiyers dan pribadi serta kelompaknya saja. Menurut dia, hal ini menjadi salah satu alasan Aceh menjadi provinsi termiskin di Pulau Sumatera saat ini.

“APAM meminta kepada DPRA segera melakukan Pengawasan ketat  kepada Gubernur Aceh atas perolehan penghargaan juara provinsi termiskin nomor satu di Sumatera saat ini, dan juga kami berharap DPRA jangan bersekongkol dengan Pemerintah Aceh saat ini,” kata Maulida.

Selain itu, massa juga meminta kursi Wakil Gubernur Aceh yang sudah lama kosong harus segera diisi oleh partai politik pengusung. Menurutnya, partai politik pengusung harus mengutamakan kepentingan rakyat Aceh, bukan kepentingan Gubernur Nova Iriansyah.

“Kami juga meminta pihak kepolisian, kejaksaan dan bahkan KPK harus turun tangan untuk mengusut pengelolaan dana penanganan Covid-19 di Aceh. Anggaran refocusing triliunan rupiah sepertinya hanya untuk kroni-kroni, sementara penanganan Covid-19 amburadul. Dayah-dayah yang sangat membutuhkan dana malah disunat dengan alasan refocusing,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: