NewsPolitik

Alasan Nova Soal Pemasangan Stiker Tak Libatkan DPRA

Menyoal SE Gubernur Aceh perihal pengendalian BBM bersubsidi
Asisten II Setda Aceh T. Ahmad Dadek, melaunching program stikering BBM Premiun dan Solar bersubsidi untuk masayarakat, di SPBU Lamnyong, Banda Aceh, Rabu (19/8/2020). Hanya mobil yang telah ditempeli stiker ini nantinya dapat membeli premiun dan solar bersubsidi di SPBU. (ist)

POPULARITAS.COM – Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjelaskan bahwa kebijakan Pemerintah Aceh dalam melakukan pemasangan “stickering” melalui Surat Edaran Gubernur merupakan hal yang srategi.

Hal ini, kata Nova, untuk menguatkan peraturan terkait yang sudah ada dan bersifat himbauan moral untuk menggugah masyarakat yang memiliki mobil mewah atau RON Tinggi agar tidak menggunakan premium dan solar subsidi.

“Hal ini juga tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,” ujar Nova saat membacakan jawaban interpelasi DPR Aceh di gedung DPR setempat, Jumat (25/9/2020).

Kata Nova, terkait dengan pengadaan dan pemasangan stiker serta peluncuran serentak di 126 SPBU seluruh Aceh, biaya sosialisasi di media dan fasilitas lainnya tidak menggunakan dana yang bersumber dari APBA, tetapi semuanya dibiayai oleh PT. Pertamina (Persero).

Ia menjelaskan, sejak diberlakukannya program “stickering”, berdasarkan fakta di lapangan, antrian panjang relatif sudah tidak terjadi lagi di hampir semua SPBU di seluruh Aceh, sehingga aktifitas perniagaan masyarakat di sekitar SPBU kembali normal.

“Dan sebagian besar masyarakat pengguna kendaraan premium dan solar subsidi sangat mendukung,” ucap Nova.

Jawaban tersebut kembali ditanggapi oleh anggota DPR Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky. Menurutnya, pemasangan stiker tersebut sangat tidak efektif dalam menekan jumlah anteran di SPBU-SPBU.

“Bapak tidak sering tidak turun ke lapangan, atau malah bapak sering ke lapangan tetapi jarang membuka kaca mobil, itu kerap sekali kita temui sampai dini hari pukul 3 sampai 4 malam, SPBU paling terdekat adalah di Pidie, itu antrean sangat luar biasa panjang,” kata Iskandar.

Menurutnya, berdasarkan pantauan, setidaknya ada 3 SPBU di Kabupaten Pidie selalu penuh dengan antrean. Karena itu, program stickering ini tak berjalan maksimal.

“Mohon penjelasannya, kira-kira kalau itu yang diinginkan Plt Gubernur, tentunya itu tak terealisasikan, ini adalah program yang mempermalukan rakyat Aceh oleh Pak Gubernur sendiri,” ujarnya. []

Reporter: Muhammad Fadhil
Editor: Acal

Shares: