HeadlineNews

Aku Bukan Politikus, buku Ratna Sarumpaet yang ditulis di bilik sel

Aku Bukan Politikus, buku karya Ratna Sarumpaet, Kamis (24/3/2022) diluncurkan. Bertempat di Museum Benyamin Sueb, Jakarta, sejumlah kolega hadir, seperti Adhi Massardi, Hatta Taliwang, dan Jajang C Noer.
Aku Bukan Politikus, buku Ratna Sarumpaet yang ditulis di bilik sel
Ratna Sarumpaet, saat memberikan sambutan dalam peluncuran bukunya berjudul Aku Bukan Politis. Buku itu Ia tulis saat meringkuk di sel penjara.

POPULARITAS.COM – Aku Bukan Politikus, buku karya Ratna Sarumpaet, Kamis (24/3/2022) diluncurkan. Bertempat di Museum Benyamin Sueb, Jakarta, sejumlah kolega hadir, seperti Adhi Massardi, Hatta Taliwang, dan Jajang C Noer.

Dalam peluncuran buku itu, putrinya, Atiqah Hasiholan, tampil membawakan monolog, Marsinah Menggugat, yang juga merupakan karya Ratna Sarumpaet. Agus Nur Amal, alias Agus PMTOH, seniman tutur asal Aceh, juga ikut nimbrung unjuk kebolehannya menceritakan soal buku itu dengan gaya bahasa yang memukau.

Saat peluncuran buku yang Ia tulis, Ratna Sarumpaet mengungkapkan, buku tersebut ditulisnya saat meringkuk di sel tahanan dalam kasus yang menjeratnya pada Oktober 2018 silam. Pengadilan memvonis dirinya dua tahun penjara, dan Ia baru dapat menghirup udara bebas pada Desember 2019.

“Buku itu saya tulis, sebagai ekpresi meredam kemarahan yang berkecamuk,” katanya.

Dia mengatakan, Indonesia adalah negeri yang kaya raya, ragam suku bangsa, dan budaya yang terikat dalam satu negara. Pancasila dan UUD 1945 tidak datang begitu saja, namun hal itu adalah bekal untuk merawat kebhinekaan yang Allah berikan kepada negeri ini.

Perbedaan yang ada, seharusnya membuat bangsa ini lebih kuat, lebih bersatu, dan dapat menyelesaikan banyak persoalan dengan Musyawarah. “Perbedaan inilah yang membuat kita bersatu,” katanya lagi.

Indonesia harus melakukan pembenahan, dan rakyat yang merupakan pemegang kedaulatan tertinggi  tidak boleh takut dengan segelintir oligarki dan elit.

“Harus kita pelajari cara bagaimana kita membenahi bangsa ini. Saya minta dengan sangat, satu kali lagi, bersatulah. Jangan hanya saling memaki, saling meneriaki. Enggak ada gunanya,” ujarnya. “Jangan ada lagi istilah cebong dan kampret,” pintanya.

Sejumlah rekan Ratna Sarumpaet, tampil memberikan kesaksiannya tentang sosok perempuan itu, diantaranya, Topas Juanda, pewakilan masyarakat Kampung Aquarium di Jakarta Utara.

Dikatakan Topas, sosok Ratna Sarumpaet, figur yang tulus dan pembela masyarakat, dia tidak pernah berpura-pura dalam membela masyarakat yang tertindas.

Adalah Ratna Sarumpaet yang pertama kali “meributkan” penggusuran Kampung Akuarium oleh Gubernur DKI Jakarta pada masa itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di tahun 2016 lalu. Setelah Ratna Sarumpaet meributkan penggusuran itu, banyak pihak yang mulai memberikan perhatian.

“Umi (Ratna Sarumpaet) yang kami kenal adalah perempuan tangguh. Beliau juga membantu kami untuk ke pengadilan, sampai meminjamkan uangnya untuk bayar materai dalam surat gugatan,” ujar Topas lagi. 

Adapun Jajang C. Noer yang hadir di ruang virtual mengatakan, Ratna Sarumpaet adalah orang yang dialogis tak sungkan menyuarakan hal-hal yang menurutnya tidak sesuai atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Kami saling menyayangi, dalam arti kata kami saling mengkritik kalau salah dan memuji kalau benar. Itulah kami itu. Persahabatan kami sangat unik, sangat bagus,” ucap Jajang.

Adik kandung Ratna Sarumpaet, Sam Sarumpaet, mengatakan, kakaknya ini memiliki kemampuan pedagogis yang mampu mentransfer pemahamannya atas berbagai persoalan kepada orang lain.  

“Dia (Ratna Sarumpaet) tidak ada takutnya pada siapapun. Jadi, kalau nyali kita manusia biasa ada ukurannya, (nyali) dia kayaknya di luar ukuran normal,” ujar Sam Sarumpaet yang juga dikenal sebagai sutradara.   

Aktivis prodemokrasi Adhie Massardi yang diberi kesempatan pamungkas untuk menyampaikan pandangan mengenai Ratna Sarumpaet larut dalam haru. Ia hampir tak mampu berkata apapun.

“Ini sahabat saya. Pejuang. Ini hatinya Indonesia,” ujar Adhie Massardi menahan tangis.

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa, yang juga karib Ratna Sarumpaet menyampaikan terimakasih dan rasa hormatnya atas kepercayaan yang diberikan kepada booknesia untuk penerbitan buku Aku Bukan Politikus.

Editor : Hendro Saky

Shares: