Edukasi

Aktivis Pecinta Lingkungan Ingatkan Populasi Orangutan Sudah Kritis

POPULARITAS.COM – Puluhan massa aktivis lingkungan dari Forum Orangutan Aceh (Fora) menggelar unjuk rasa kampanye selamatkan Orangutan, dalam rangka memperingati hari Primata Indonesia, Selasa (30/1/2018) di Bundaran Simpang Muhammad Jam, Banda Aceh.

Dalam aksi yang mengusung tema “Saatnya Berkomitmen Melestarikan Orangutan dan Habitatnya” massa turut menyampaikan sikap protes terhadap menipisnya populasi Orangutan di Aceh.

Dalam aksi itu, massa juga turut membawa sejumlah umbul-umbul aksi berupa poster dan spanduk serta aksi teaterikal orang hutan yang menjerit karena populasi semakin punah akibat aksi pemburuan liar.

“Selamatkan Orangutan Sekarang”, “Stop Tebang Hutan Kami”, “Manusia Butuh Hutan, Hutan Butuh Orang,” bentuk sikap ptotes mereka dalam poster.

“Tolong….selamat kami. Kami bukan untuk dibunuh tapi dilestarikan. Tolong… rumah kami hancur. Sayangi kami, lindungi kami,” teriak salah seorang peserta mengenakan pakaian orang utan.

Koordinator Aksi, Idir Ali, menyampaikan Indonesia sebagai negara tropis yang mempunyai keanekaragaman jenis primata. Di seluruh kepulauan Indonesia dapat dijumpai lebih dari 40 jenis primata, mulai dari kera besar, orangutan Sumatera hingga jenis primate terkecil yaitu Tarsius.

“Dalam daftar 25 primata terancam punah di dunia salah satunya orangutan Sumatera. Tentunya ini bukan sebuah prestasi melainkan kita gagal melindungi kekayaan hayati negeri sendiri,” sebutnya.

Idir menjelaskan ada banyak faktor sehingga menyebabkan orangutan Sumatera terancam punah, antara lain kerusakan habitat akibat alih fungsi lahan, perdagangan, dan perburuan serta aktifitas illegal lainnya.

“Kita ingin menyerukan kepada seluruh masyarakat, pemerintah Aceh dan seluruh stekholder agar menjaga dan melestarikan orangutan dan beberapa habitatnya,” kata Idir.  

Tambahnya, berdasarkan dari data Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BPPHP) yang berhasil dihimpun populasi orangutan di Aceh hari ini dikawasan hutan Seulawah sudah sudah punah. Sementara di Leuser dikategorikan populasi orang hutan masih baik dan harus dilestarikan.

“Di Seulawah kita tidak bisa menemui lagi mereka di sana. Habitatnnya sudah punah,” tutur Idir.

Oleh karena itu, sebagai aset alam masyarakat Aceh orangutan harus terus dijaga dan dilestarikan. Mereka berharap kepada semua elemen pemerintahan maupun masyarakat agar  menyetop izin perusahaan baik itu kelapa sawit, pertambangan dan beberapa lainnya.[zhr/acl]

Reporter Syukri

Shares: