FeatureNews

Agar Keluarga Aliyah Tetap Tabah

ALIYAH merupakan seorang wanita asal Gampong Aceh, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. Dia bersama sang suami, Abdul Mukhti, sudah lama menetap di Jakarta. Namun, ibu dari enam anak ini rentang waktu dua tahun ke belakang divonis mengidap penyakit Lupus.

Apa itu penyakit Lupus?

Lupus adalah penyakit yang kerap menyerang kaum hawa, yang merupakan peradangan (inflamasi) kronis disebabkan oleh sistem imun atau kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh itu sendiri. Penyakit seperti ini disebut juga penyakit autoimun.

Lupus dapat menyerang berbagai bagian dan organ tubuh seperti kulit, sendi, sel darah, ginjal, paru-paru, jantung, otak, dan sumsum tulang belakang.

Pada kondisi normal, sistem imun akan melindungi tubuh dari infeksi. Akan tetapi pada penderita lupus, sistem imun justru menyerang tubuhnya sendiri. Penyebab terjadinya lupus pada seseorang hingga saat ini belum diketahui. Sejauh ini, diduga penyakit yang lebih menyerang wanita dibandingkan dengan laki-laki ini dipengaruhi oleh beberapa faktor genetik dan lingkungan.

Tepat sebelum jam 06.00 WIB, Senin, 8 Juli 2019, Aliyah mengalami gangguan sel darah. Keinginannya untuk sembuh sirna karena Allah berkehendak lain. Pagi itu, Aliyah meninggal dunia. Dalam waktu tergolong singkat, prosesi pemulangan jenazah segera diselesaikan.

Pukul 22.00 Wib, jenazah Aliyah tiba di Bandara SIM Blang Bintang dengan pesawat Garuda. Kedatangan jenazah disambut sang suami, yang sudah lebih dulu tiba menumpang pesawat berbeda pada pukul 15.00 WIB. Bersama Abdul Mukhti turut menemani anak almarhumah.

Tak hanya Abdul Mukhti dan anaknya yang menunggu kedatangan jenazah Aliyah, di Bandara SIM juga terlihat Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Rohaya Hanum. Dia mewakili kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri.

Sementara itu, satu unit ambulans Dinsos Aceh telah diparkir dengan baik di depan cargo bandara. Peti jenazah Aliyah tiba di cargo yang kemudian langsung diberangkatkan ke Gampong Aceh, Idi Rayeuk, Aceh Timur.

Rohaya Hanum sesaat setelah menyelesaikan proses administrasi cargo, berpesan kepada suami almarhumah Aliyah, agar sabar dan selalu tabah dalam menerima ujian yang paling berat dalam kehidupan keluarga besar mereka.

“Saya atas nama pemerintah Aceh turut beruduka cita atas meninggal istri dari Abdul Mukhti,” ujar Rohaya.

Abdul Mukhti sendiri bersama anaknya tampak sedih dan tak sanggup membendung air matanya. Wajar, wanita hebat yang selama ini menjadi harapan besar keluarganya kini telah pergi selamanya.

Jenazah Aliyah tiba di Aceh Timur pada Selasa subuh, 9 Juli 2019. Kedatangan jenazah di kediamannya disambut dengan isak tangis keluarga.

Tak ada yang dapat dilakukan pihak Dinsos Aceh untuk meredam kesedihan keluarga Abdul Mukhti. Namun, guna meringankan beban keluarga almarhumah yang tergolong tidak mampu itu, Dinsos Aceh menyerahkan sejumlah dana, beras dan sembako lainnya. Harapannya sederhana: agar keluarga yang ditinggalkan itu mampu menjalankan prosesi fardhu kifayah dan keperluan lainnya bagi almarhumah Aliyah.(***)

Shares: