NewsOlahraga

Aceh Teuga, Sumut Paten

Pemerintah Aceh bersamaan dengan Sumatera Utara (Sumut) secara resmi mendaftarkan diri menjadi tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 mendatang, Rabu (29/11/2017) di kantor KONI Pusat, Jakarta.

Mewakili Pemerintah Aceh, Sekretaris Daerah (Sekda), Dermawan dan dari Sumut diwakili oleh Wakil Gubernur, Nur Mapaung untuk mendaftarkan menjadi panitia bersama. Hadir juga dari Aceh Ketua KONI Aceh, Muzakir Manaf berserta jajaran pengurus KONI Aceh dan Sumut.

Kedua delegasi kedua provinsi bertetanggaan ini diterima langsung oleh Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno. Pada kesempatan itu, ia menyebutkan ini kali pertama di Indonesia PON digelar di dua provinsi.

“Ini adalah penyelenggara PON yang pertama dari dua provinsi yang berdekatan, semoga didukung oleh KONI se-Indonesia,” kata Suwarno.

Untuk Aceh ini momentum terbaik untuk bisa menyelenggarakan even terbesar ini. Ini juga menjadi sejarah baru bagi Tanah Rencong dan kesempatan kedua kali untuk maju menjadi tuan rumah PON, karena di edisi pertama tahun 2014, Aceh harus puas di peringkat setelah Papua yang akhirnya tahun 2020.

Sejak api PON dinyalakan di Stadion Sriwedi, Kota Solo, Jawa Tengah, tahun 1948 oleh presiden pertama RI, Soekarno, hingga PON 2016 di Jawa Barat (Jabar), maka tuan rumah selalu tunggal. Kini Aceh-Sumut mencoba mendobrak tradisi tersebut dengan muncul sebagai tuan rumah bersama.

Bukan hanya sebatas mengejar status tuan rumah bersama, boleh keputusan Aceh-Sumut tersebut, untuk memutuskan rentang kesempatan menjadi pelaksana pesta multi even di Nusantara. Jika dengan satu provinsi, maka dibutuhkan hampir 160 tahun. namun kalau dua provinsi, maka dibutuhkan waktu sekitar 60 tahun.

Ketua Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf mengatakan, pihaknya siap menjadi tuan rumah PON XXI tahun 2024. “Jikapun PON dilaksanakan sekarang, Aceh siap!” tegas Mualem dalam konferensi pers usai acara pendaftaran.

Saat ditanya mengenai kondisi infrastruktur di Aceh, khususnya jalur transportasi, Mualem mengatakan tidak ada masalah dengan transportasi. Bahkan Mualem menyebutkan, khusus untuk armada bus umum, Aceh terbaik di seluruh Indonesia.

Sedangkan mengenai situasi kemanan, Mualem memastikan Aceh 100 persen sudah aman. “Kita sudah berdamai selama 12 tahun, Insya Allah kalau (ada) gangguan kecil, itu bisa kita amankan segera,” jelasnya.[advertorial]

Shares: