EkonomiNews

Aceh Termiskin di Sumatera, Bappeda Harap Dana Desa Fokus ke Pemberdayaan Ekonomi

Pemerintah Aceh akan Bangun Jembatan Panca 2022
Kepala Bappeda Aceh, T. Ahmad Dadek. (Ist)

POPULARITAS.COM – Pemerintah Aceh terus berupaya bertahan dengan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Rencong. Pemangku kepentingan juga sedang berupaya keras untuk menurunkan angka kemiskinan di provinsi paling barat Indonesia ini

“Kita akui harus bekerja lebih keras lagi tahun 2021 ini,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Teuku Ahmad Dadek, Selasa (16/2/2021).

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (15/2/2021) merilis, jumlah orang miskin Indonesia sebanyak 27,55 juta orang di September 2020. Angka tersebut setara 10,19% secara nasional.

Sementara untuk di Pulau Sumatera, data penduduk miskin juga bertambah. Termasuk Provinsi Aceh yang jumlahnya bertambah 19 ribu jiwa. Angka ini membuat Aceh menjadi provinsi termiskin di Pulau Sumatera.

Dadek menjelaskan, pada 2021 ini, total dana yang dikuncurkan untuk Aceh sebanyak  Rp 9.384 T. Angka ini terdiri dari APBA Rp 8.058 T, APBN 1.285 dan CSR 41 M. Angka ini belum termasuk dana TP dan tekon 2021, dana desa dan APBD kabupaten/kota.

“Kita berharap agar dana desa juga difokuskan untuk pemberdayaan ekonomi terutama dalam menghadapi pandemik 2021 sambil menunggu proses vaksinasi,” ujar Dadek.

Dadek menyatakan sektor swasta dan UMKM juga harus dirangsang bangkit di tahun 2021 ini, sehinvga mereka bisa lebih tahan dan kreatif dalam mempertahankan aura bisnisnya.

Ia juga menyatakan bahwa kemiskinan di Aceh meningkat tajam saat tahun 2000 sampai 2004 yaitu karena konflik dan tsunami.

“Tahun 2020 angka kemiskinan kita 15,20 dan tahun 2021 ini 15,43%, ini artinya Aceh tidak bisa disamakan dengan daerah lain dan harus bekerja keras dua kali lipat,” jelas Dadek.

Dalam suasana pandemi ini, kata Dadek, Indonesia harus bekerja keras mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan. Angka kemiskinan Indonesia juga meningkat dari 9,22 % menjadi 10,19% atau naik 0,93 poin.

Sedangkan Aceh 2019, katanya, angka kemiskinan 15,01 % dan tahun 2020 menjadi 15,43% atau naik sebesar 0,42%. Angka ini masih rendah dibandingkan dengan kenaikan sebesar 0,93 poin.

Menurut Dadek, ada enam sebab dan strategi kemiskinan di Aceh, yaitu menekan pengeluaran masyarakat seperti program JKA, rumah dan lainnya, meningkatkan pendapatan masyarakat dengan berbagai bantuan, meningkatkan SDM dengan pelatihan kerja dan pendidikan, menekan transaksi ekonomi dengan meningkatkan jalan dalam keadaan baik.

“Seperti MYC, menjaga stabilitas pangan dan menangani dampak Bencana,” ujar Dadek.

Editor: dani

Shares: