EkonomiNews

Aceh Tengah Mulai Pasarkan Tembakau Gayo ke Pasar Nasional

Aceh Tengah Mulai Pasarkan Tembakau Gayo ke Pasar Nasional
Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar melepas pengiriman 2,5 ton tembakau Gayo menuju Medan, Sumatera Utara, Minggu (27/9/2020). (ANTARA/HO)

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mulai pasarkan tembakau Gayo sebanyak 2,5 ton ke pasar dalam negeri, yang dimulai dari Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar saat melepas pengiriman perdana tembakau Gayo itu menuju Kota Medan. Ia mengaku sangat bangga komoditas pertanian tersebut kembali bisa menerobos pasar industri tingkat nasional.

“Kami yakin tembakau dari Gayo akan kembali bangkit seperti era tahun 80 an, dimana saat itu toke tembakau sangat terkenal melebihi toke kopi,” katanya di sela-sela pelepasan di Kantor Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI), Aceh Tengah, Minggu (27/9/2020) dilansir Antara.

Dia mengatakan, pengusaha tembakau di Aceh Tengah harus melakukan pengemasan dan branding dengan baik, sehingga tembakau Gayo tidak diklaim oleh pihak lain.

“Masyarakat kita juga sudah mulai memproduksi cerutu Gayo. Kita minta untuk memakai cukai tembakau dan diurus izinnya agar mudah dipasarkan,” ujarnya.

Menurut Shabela, menanam tembakau juga dapat dijadikan alternatif bagi masyarakat di daerahnya, mengingat harga kopi kian terpuruk akibat dampak merebaknya pandemi COVID-19.

“Apalagi saat ini kita sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan rokok, walaupun yang diminta adalah daun tembakau, tapi tembakau rajang maupun tembakau hijau tetap ramai peminatnya,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Ketua APTI Aceh Tengah Sukurdi Iska mengatakan pengiriman perdana 2,5 ton daun tembakau ialah atas permintaan PT Mitra Tata Usaha Bersama, yakni sebuah perusahaan rokok putih di Sumatera Utara.

Tembakau yang dikirim merupakan jenis white barley yang kini begitu banyak dikembangkan sejumlah kecamatan di wilayah dataran tinggi Gayo.

“Mereka antusias terhadap tembakau kita, berdasarkan hasil tes laboratorium, grade sampel tembakau kita memperoleh nilai 2,9,” kata Sukurdi.

Pengembangan tembakau ini awalnya digagas bersama Bupati Shabela yang berkunjung ke Karo (Sumut), kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan bersama perusahaan, jika grade tembakau mencapai nilai 3 maka tidak perlu dicampur lagi dengan tembakau Amerika Serikat, katanya, menjelaskan.

Pihaknya terus melakukan pengembangan dan perluasan tanam tembakau untuk tahap dua. Areal tanam yang telah dipersiapkan lahan 250 hektare wilayah Aceh Tengah, serta seluas 80 hektare di Kabupaten Bener Meriah.

“Perkiraan panen pada Februari atau Maret tahun depan,” ujar Sukurdi.[acl]

Shares: