HeadlineNews

Aceh Sudah Bisa Periksa Swab Covid-19 Sendiri, Besok Diresmikan Plt Gubernur

Nova: Ada Potensi Mengulang Wabah Corona Selepas Idul Fitri
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah berkunjung ke RSUZA, Banda Aceh untuk memantau kesiapan menghadapi wabah COVID-19. Foto Humas Pemerintah Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kabar baik disampaikan Asisten II Setda Aceh, T Ahmad Dadek melalui akun facebooknya, bahwa Aceh sudah bisa periksa sendiri swab Covid-19. Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah akan meresmikan Gedung Balitbangkes Aceh yang berada di Lambaro, Aceh Besar, Kamis (16/4/2020) besok.

Pada laman akun facebook dia menulis “Insya Allah besok Balitbangkes Aceh sudah beroperasi untuk pemeriksaan PCR. Alhamdulillah pemeriksaan swab tidak perlu lagi ke Jakarta, Alhamdulillah”.

T Ahmad Dadek saat dikonfirmasi popoularitas.com melalui telepon membenarkan Polymerase Chain Reaction (PCR) Balitbangkes Aceh segera beroperasi. Sehingga pemeriksaan swab pasien diduga tertular Covid-19 sudah bisa diperiksa di Aceh.

Selama ini, kata Dadek, swab pasien Covid-19 harus dikirim ke laboratorium Balitbangkes Menkes di Jakarta. Tentunya hasil baru diketahui setelah beberapa hari kemudian.

“Insya Allah besok (Kamis, 14/4/2020) pak Plt Gubernur Aceh akan meresmikan penggunaan laboratorium tersebut puku 10.00 WIB,” kata Dadek, Rabu (15/4/2020) malam.

Menurutnya, setelah diresmikan oleh Plt Gubernur langsung diuji pemeriksaan swab di laboratorium PCR di Lambaro tersebut. “Ada dua sampel swab yang sudah diambil, nanti langsung diuji,” jelasnya.

Kata Dadek, sebenanya laboratorium PCR tersebut sudah lama dapat dipergunakan. Tetapi selama ini belum tersedia cairan reagen, sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan swab pasien terduga terinfeksi corona.

“Selama ini kan karena gak ada cairan reagen, makanya gak bisa diperiksa,” jelasnya.

Setelah laboratorium PCR Balitbangkes Aceh yang ada di Labaro, Aceh Besar beroperasi. Dadek mengaku akan memasifkan pemeriksaan Covid-19 menggunakan rapid test secara massal seluruh Aceh.

Dikatakannya, ada 30 ribu lebih rapid test sudah tersedia. Pemerintah sudah mengirim masing-masing kabupaten/kota 7 ribu rapid test.

Salah satu syarat melakukan rapid test massal, sebutnya, harus ada laboratorium PCR terlebih dahulu. Karena hasil dari rapid test hanya sebatas melakukan survei atau pemetaan. Bila ditemukan yang positif, kembali harus dibuktikan di laboratorium PCR tersebut.

“Yang akurat itu laboratorium PCR, makanya sebelum melakukan rapid test harus ada PCR dulu,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam kondisi normal paramedis di laboratorium tersebut dapat memeriksa sampel swab terduga terinfeksi corona sebanyak 50 sampel setia hari. Diharapkan dengan adanya PCR, semakin mempercepat proses pemetaan yang diduga terjangkit Covid-19 dengan menggunakan rapid test di seluruh Aceh.[acl]

Shares: