News

Aceh Masih Butuh Bantuan Pemerintah Pusat untuk Merawat Perdamaian

Aceh Masih Butuh Bantuan Pemerintah Pusat untuk Merawat Perdamaian
Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Said Fakhrurrazi Yusuf. (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

MEULABOH (popularitas.com) – Ketua Badan Reintegrasi Aceh (BRA), Said Fakhrurrazi Yusuf menegaskan bahwa Aceh saat ini masih membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat untuk terus merawat perdamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik sejak tahun 2005 lalu.

“Aceh masih membutuhkan bantuan pemerintah pusat untuk terus merawat perdamaian yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Aceh,” kata Fakhrurrazi Yusuf di Meulaboh, Sabtu (8/8/2020) dilansir Antara.

Menurutnya, akibat kekurangan dana pembinaan, menyebabkan para korban konflik di Aceh seperti korban konflik, tahanan politik, narapidana politik dan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) selama ini belum bisa diberdayakan dengan baik dan maksimal.

Untuk itu, pihaknya berharap agar pemerintah pusat maupun Pemerintah Aceh agar dapat mengalokasikan anggaran memadai untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, untuk kesejahteraan para korban.

Selain itu, kata Fakhrurrazi, Aceh juga masih membutuhkan dana untuk pemulihan kesehatan para korban konflik yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh dengan jumlah mencapai 245 orang.

Ia menyatakan, saat ini 245 korban konflik di Aceh masih membutuhkan bantuan pemerintah untuk memulihkan kesehatannya yang selama ini terganggu secara psikis (kejiwaan) maupun gangguan kesehatan lainnya.

“245 orang korban konflik di Aceh ini harus segera direhab kesehatannya, karena apabila tidak dilakukan, hanya ada dua kemunkinan yang kita takutkan yaitu gangguan kejiwaan atau kematian terhadap korban,” kata Fakhrurrazi menambahkan.

Menurutnya, pemulihan kesehatan para korban konflik di Aceh harus terus dilakukan agar para korban dapat terus menata hidup agar lebih baik, termasuk memulihkan perekonomian masyarakat yang ikut terdampak konflik berkepanjangan beberapa tahun silam, katanya mengharapkan.[acl]

Shares: