News

Aceh masih berpotensi diterjang angin kencang hingga awal Juni

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Aceh masih berpotensi diterjang angin dengan kecepatan tinggi yakni maksimal 55 km per jam dalam dua hari ke depan, sehingga warga diminta waspada terhadap dampak bencana yang ditimbulkan.
Masyarakat Simeulue diminta waspadai cuaca ekstrem
Ilustrasi, sejumlah warga membersihkan pohon yang tumbang i akibat angin kencang dan cuaca ekstrem di kawasan Keutapang, Darul Imarah, Aceh Besar, Aceh, Minggu (29/5/2022). (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz)

POPULARITAS.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Aceh masih berpotensi diterjang angin dengan kecepatan tinggi yakni maksimal 55 km per jam dalam dua hari ke depan, sehingga warga diminta waspada terhadap dampak bencana yang ditimbulkan.

“Kecepatan angin mencapai 55 km per jam ini masih bisa juga mengakibatkan pohon tumbang, atap rumah beterbangan, maka masyarakat perlu waspada,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Senin (30/5/2022), dikutip dari laman Antara.

Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang mulai melanda wilayah Aceh sejak Sabtu (28/5/2022) lalu. Hampir di seluruh Aceh atap rumah warga beterbangan, pohon-pohon tumbang di jalan, bahkan menimpa rumah warga.

Namun, kata Zakaria, kecepatan angin di wilayah Aceh per hari ini sudah sedikit berkurang dibandingkan dalam dua hari yang lalu yang mencapai maksimal 100 km per jam atau kecepatan ekstrem.

Normalnya, lanjut Zakaria, kecepatan angin di wilayah Aceh di akhir bulan ini hingga Agustus antara 30-40 km per jam.

“Hari ini sudah sedikit melandai, antara 10-55 km per jam dan ini bisa bertahan hingga dua hari ke depan. Kalau sampai 55 km per jam maka ini sudah angin kecepatan tinggi,” kata Zakaria.

Sedangkan tinggi gelombang laut, kata dia, BMKG masih memprediksikan tinggi gelombang mencapai 4 meter atau lebih di perairan Aceh. Ia meminta nelayan agar tidak melaut dulu. Apabila tetap melaut maka jangan terlalu ke tengah demi menjaga keselamatan.

“Kita imbau waspada potensi gelombang tinggi mencapai 4 meter atau lebih di wilayah perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh, Selat Malaka bagian Utara, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya,” katanya.

Sementara di perairan Lhokseumawe, penyeberangan Banda Aceh-Sabang, dan penyeberangan Meulaboh-Simeulue ketinggian gelombang antara 0.01 – 2.50 meter.

“Ini sudah dalam kategori tinggi. Maka kalau juga harus melaut maka jangan terlalu ke tengah guna menghindari musibah,” kata Zakaria. (ANT)

Shares: