News

Aceh Bersiap Belajar Tatap Muka di Tengah Covid-19

Kadisdik: Aceh Sejak Awal Sudah Siap Belajar Tatap Muka
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD

 – Pemerintah mengumumkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam SKB tersebut, pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan penguatan peran pemerintah sebagai pihak yang paling mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya. Pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021, di bulan Januari 2021.

Untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka awal Januari 2021 mendatang. Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh sudah jauh hari mempersiapkannya. Pihak dinas yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, sejak awal Oktober sudah keliling Aceh untuk memantau kesiapan sekolah menghadapi belajar tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmad Fitri berulang kali mengingatkan, pihak sekolah harus menyediakan kelengkapan protokol kesehatan, sebelum memulai belajar tatap muka. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jarak, membentuk Satgas Covid-19 di sekolah hingga persiapan lainnya menyangkut dengan protokol kesehatan.

Rahmat Fitri telah meminta kepada seluruh Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) untuk membentuk Satgas Covid-19 di sekolah. Pembentukan ini dilakukan dalam rangka persiapan menuju pembelajaran tatap muka.

Selama pandemi Covid-19 melanda secara global. banyak kegiatan tatap muka ditiadakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Tak terkecuali dunia pendidikan, semua tingkatan terpaksa harus menerapkan belajar secara daring maupun luring.

Rahmad Fitri mengaku, sejak awal Oktober 2020 telah keliling Aceh dan mengunjungi tempat pendidikan untuk memastikan sekolah sudah memiliki fasilitas sesuai protokol kesehatan Covid-19. Seperti tempat cuci tangan, pembentukan Satgas Covid-19 dan sejumlah upaya pencegahan lainnya.

“Kita keliling Aceh ini untuk memastikan semua sekolah sudah ada Satgas Covid-19,” kata Rahmad Fidtri.

Menurut Rahmat, pembentukan Satgas Covid-19 di sekolah dalam rangka persiapan untuk belajar tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan. Bila semua sekolah sudah memiliki fasilitas dan kesiapan sesuai protokol kesehatan cegah virus corona, baru kemudian diizinkan belajar secara langsung.

Shares: