News

Aceh Belum Perlu Rumah Sakit Darurat

Kondisi Bayi Pasien Covid-19 yang Melahirkan di RSUDZA
Ilustrasi. Suasana di RSUZA Banda, Rabu 17 April 2019 (Fahzian)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, menegaskan pembangunan rumah sakit darurat di Aceh belum lagi dibutuhkan. Hal itu merujuk pada kesiapan pemerintah Aceh dan seluruh pemerintahan kabupaten dan kota dalam menangani penyebaran covid 19.

“Terima kasih atas masukan dari teman-teman di DPRA. Masukan itu bisa menjadi pertimbangan pemangku kepentingan di pemerintah Aceh untuk mengambil kebijakan. Tapi sampai saat ini insya Allah kita masih siap dan terus bekerja maksimal dan pembangunan rumah sakit darurat untuk saat ini kami pandang belum perlu,” kata Iswanto menjawab masukan dari Komisi V DPR Aceh, di Banda Aceh, Minggu (9/8/2020).

Iswanto mengatakan, sejak Februari saat wabah covid terjadi, pemerintah Aceh telah mengambil berbagai tindakan kewaspadaan hingga penanganan. Mulai dari mempersiapkan dua ruang Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (Pinere) untuk perawatan bagi pasien terinfeksi covid-19. Dua ruangan itu berkapasitas 40 tempat tidur.

Selain Pinere, pemerintah Aceh juga menyediakan fasilitas poliklinik dan RICU di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Plt gubernur juga mengarahkan para pimpinan SKPA mempersiapkan beberapa fasilitas seperti BPSDM dan Asrama Haji sebagai tempat istirahat bagi Orang Tanpa Gejala.

Di kedua tempat ini terdapat 195 kamar dengan 388 tempat tidur. Kapasitas yang tersedia diyakini masih mampu menampung jumlah pasien covid di Aceh.

Untuk pemeriksaan spesimen masyarakat, pemerintah juga memfungsikan Balai Litbang Kesehatan yang sampai hari ini sebanyak 3.443 sampel telah diperiksa. Di Litbangkes, masa tunggu hasil laboratorium adalah 1-2 hari dengan maksimal 170 orang per hari (dua shef) bisa diperiksa.

“Dalam pandangan kami saat ini rumah sakit darurat belum dibutuhkan di Aceh,” ungkapnya.

Apa lagi sebutnya, mulai sekarang seluruh rumah sakit di daerah sudah tersedia minimal 10 persen dikhususkan untuk penanganan Covid-19. Pemerintah Aceh telah menyalurkan bantuan ke daerah-daerah dan ditargetkan pada 15 Agustus 2020 mendatang seluruhnya sudah dapat dipergunakan.[acl]

Shares: