InsfrastrukturNews

Aceh Barat Plot Duit Rp37 Miliar Bangun Satu Unit Jembatan Rangka Baja

Jembatan rangka baja yang sejak setahun terakhir mengalami kerusakan dan kemiringan akhirnya ambruk pada Jumat (1/11/2019) akibat beton penahan jembatan terkikis air, ambruknya jembatan tersebut menyebabkan terganggunya aktivitas perekonomian masyarakat karena terpaksa menggunakan jalur alternatif lain. ANTARA/Syifa Yulinnas

MEULABOH (popularitas.com) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp37 miliar lebih untuk membangun kembali satu unit jembatan rangka baja lintas kecamatan di kawasan Desa Sawang Teubee, Kecamatan Kaway XVI-Pante Ceureumen, Aceh Barat yang ambruk pada Jumat (1/11).

“Pembangunan satu unit jembatan rangka baja yang ambruk tersebut untuk memudahkan akses masyarakat sekaligus memudahkan kegiatan ekonomi masyarakat di daerah,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Barat, Riflizar di Meulaboh, Minggu, 24 November 2019.

Menurutnya, jembatan rangka baja yang akan dibangun kembali pada tahun 2020 tersebut nantinya akan bergeser sekitar 400 meter dari lokasi semula, dan akan ditempatkan di kawasan Desa Pasi Kumbang, Kecamatan Kaway XVI.

Alasan pemindahahan lokasi jembatan tersebut karena berdasarkan hasil kajian teknis, apabila pembangunan jembatan tersebut dibangun di lokasi semula, maka dikhawatirkan terjangan erosi daerah aliran sungai (DAS) di kawasan tersebut akan kembali terjadi, dan dikhawatirkan akan merusak jembatan.

Sedangkan apabila dibangun di lokasi baru, pembangunan jembatan rangka baja tersebut akan lebih mudah dilakukan dan terhindar dari bahaya erosi sungai.

“Untuk tahap pertama, kita sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp12 miliar lebih untuk membangun bagian abutmen jembatan,” kata Riflizar menambahkan.

Sedangkan pada tahun 2021, pemerintah daerah akan mengalokasikan untuk pengadaan dan pemasangan rangka baja serta membangun ruas jalan di sekitar jembatan.

“Pembangunan jembatan yang pernah ambruk ini harus dipindahkan untuk menghindari musibah serupa. Pemerintah daerah juga sudah membentuk tim sosialisasi dengan komposisi terdiri dari pejabat Forum Komunikasi Pemerintah Daerahb (Forkompimda),” katanya.* (ANT)

Shares: