News

Aceh Barat Bagikan Alat Pencegah Covid-19 ke Sekolah

Aceh Barat Bagikan Alat Pencegah Covid-19 ke Sekolah
Bupati Aceh Barat, Ramli MS, membagikan secara simbolis 3.297 unit peralatan pencegahan dan penanganan COVID-19 yang diperuntukkan bagi 296 sekolah dan 80 unit pesantren yang tersebar di 12 kecamatan di daerah itu, Jumat (10/7/2020). Hal tersebut sebagai bentuk persiapan awal sekolah tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dimulai pada Senin (13/7) pekan depan. (ANTARA/HO-Dok. Pemkab Aceh Barat)

MEULABOH (popularitas.com) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat membagikan 3.297 unit peralatan pencegahan dan penanganan COVID-19 yang diperuntukkan bagi 296 sekolah dan 80 unit pesantren yang tersebar di 12 kecamatan di daerah ini.

Hal itu sebagai bentuk persiapan awal sekolah tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dimulai pada Senin (13/7/2020) pekan depan.

Ada pun jenis bantuan yang diberikan tersebut di antaranya berupa 396 unit alat pengukur suhu tubuh (Thermogun), 710 unit alat semprot, 710 unit alat pelindung diri, 710 unit alat pelindung wajah, dan 771 unit alat pencuci tangan (wastafel).

“Semua peralatan ini akan diserahkan untuk 296 sekolah yang terdiri dari SD, SMP dan SMA serta 80 pesantren yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat,” kata Bupati Aceh Barat, Haji Ramli MS di Meulaboh, Jumat (10/7/2020) dilansir Antara.

Menurutnya, bantuan peralatan yang diberikan tersebut merupakan alat pencegahan dan penanganan dalam menghadapi pandemi COVID-19, agar saat memasuki tahun ajaran baru nantinya, persiapan pembelajaran bagi para siswa-siswi di Aceh Barat berjalan lancar.

Peralatan tersebut, kata dia, juga sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), serta mengacu pada aturan penerapan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

“Bantuan ini diberikan sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di kalangan guru dan peserta didik,” kata Ramli MS menegaskan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat harus mengambil keputusan kegiatan belajar mengajar pada awal tahun ajaran baru pada tahun ini, karena daerah tersebut sampai saat ini masih berada di zona hijau COVID-19 di Aceh.

Menurutnya, jika pemerintah daerah dan masyarakat tidak mengambil keputusan tersebut, maka dikhawatirkan anak didik akan semakin malas dalam belajar, karena selama ini proses belajar-mengajar secara daring (online) dinilai tidak maksimal bagi seluruh usia di setiap tingkatan pendidikan.[acl]

Shares: