News

Abrasi Buat Petani Tambak Rugi, Rumah Warga Terancam Ambruk

Abrasi Buat Petani Tambak Rugi, Rumah Warga Terancam Ambruk
Kondisi lokasi akibat abrasi di Desa Ulee Madon. Popularitas.com/ Rizkita.

POPULARITAS.COM – Petani tambak di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara mengaku rugi akibat abrasi mencapai puluhan juta rupiah. Begitu juga sejumlah rumah terancam ambruk akibat terkikis air laut.

Seorang pemilik tambak udang vaname (hatchery) di Desa Ulee Madon, Asnawi mengatakan, ia terpaksa merogoh kocek uang membeli batang pohon kelapa agar dapat mengatasi terjangan omba laut, agar tambaknya tidak terkikis sehingga udang- udang miliknya tidak lepas dibawa ombak.

Abrasi Buat Petani Tambak Rugi, Rumah Warga Terancam Ambruk

“Harga satu batang pohon kelapa saja harganya mencapai Rp 100 ribu per batang hingga Rp 200 ribu per batang, tergantung besar kecilnya batang pohon tersebut,” keluh Asnawi kepada Popularitas.com Kamis (22/10/2020).

Ia juga mengatakan, pada bulan September 2020 lalu ia harus merugi mencapai Rp 25 juta karena udang yang dipeliharanya itu lepas dibawa ombak.

“Setelah itu untuk menahan ombak saya terpaksa membeli batang pohon kelapa sebanyak 50 batang, untuk menahan ombak,” sebutnya.

Sementara itu Kepala Desa Ulee Madon, Salahuddin AB menyebutkan, akibat abrasi dalam dua minggu terakhir sudah mengikis sejumlah rumah. Saat ini jarak rumah dengan laut hanya tersisa 45 meter. Jika dibandingkan sejak lima tahun lalu jaraknya mencapai 200 meter.

“Jika dihitung-hitung abrasi ini terjadi pada tahun 2004 lalu, namun paling parah dan merugikan warga dua minggu terakhir,” ujar Salahuddin. Abrasi Buat Petani Tambak Rugi, Rumah Warga Terancam Ambruk

Untuk sementara ini titik lokasi yang paling parah terdapat tiga desa di Kecamatan Muara Batu, yakni Desa Ulee Madon, Meunasah Aron dan Bungkah.

“Sebelumnya sudah saya ajukan kepada pemerintah namun sudah lima tahun kami tunggu belum ada tanda- tanda kapan akan dibangun batu penahan ombak,” katanya.

Pihaknya berharap kepada pemerintah segera membangun pembangunan jeety di sepanjang bibir pantai dari TPI Krueng Mane hingga TPI Bungkah.

“Dengan kondisi seperti ini kita mengharap kepada pemerintah melalui dinas terkait untuk segera melakukan tindakan agar abrasi tidak semakin parah, jika dibiarkan itu sangat merugikan masyarakat dan hilangnya usaha para penambak,” pungkanya.[]

Reporter: Rizkita
Editor: Acal

Shares: