HeadlineNews

7 Ribu Lebih Warga Aceh Timur Mengungsi Akibat Banjir

Ilustrasi banjir. (ist)

Sebanyak 7022 warga Kabupaten Aceh Timur mengungsi akibat banjir yang melanda kabupaten tersebut sejak Jumat (4/12/2020) lalu. Jumlah ini berasal dari 1861 keluarga yang tersebar di beberapa desa.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi menyebutkan, pengungsi tersebut berasal dari Desa Alu Ie Mirah (Kecamatan Indra Makmur), Buket Pala (Kecamatan Ranto Peureulak), Gampong Aceh (Kecamatan Idi Rayeuk), dan Desa Keude (Kecamatan Darul Aman).

“Mereka mengungsi ke meunasah dan masjid,” ujar Sunawardi dalam keterangannya kepada wartawan di Banda Aceh, Minggu (6/12/2020).

Ia menjelaskan, data jumlah pengungsi itu merupakan update yang dilakukan pada hari ini pukul 11.05 WIB. Kini, banjir tersebut semakin meluas, dari 14 kecamatan menjadi 17 kecamatan.

“Korban terdampak mencapai 13530 KK dan 47512 jiwa,” sebut Sunawardi.

Selain itu, banjir tersebut juga menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Lia Rahmadani (14). Hingga saat ini, BPBD Aceh Timur masih bersiaga dan melakukan evakuasi warga di lokasi banjir.
“Saat ini debit air masih meningkat,” jelas Sunawardi.

Adapun kecamatan-kecamatan yang terdampak banjir, kata dia, Kecamatan Peureulak Timur, Julok, Peudawa, Birem Bayeun, Sungai Raya, Indra Makmur, Peurelak, Ranto Peurelak, dan Pante Bidari.

Kemudian, lanjut Sunawardi, Kecamatan Idi Tunong, Nurussalam, Peurelak Barat, Idi Rayeuk, Darul Ihsan, Madat, Darul Aman, dan Simpang Ulim.

Sunawardi menambahkan bahwa banjir tersebut juga menyebabkan 4 jembatan mengalami rusak berat, masing-masing di kecamatan Peudawa, Peureulak, Idi Tunong, dan Peureulak Barat. Banjir juga merusak 1 unit rumah di Kecamatan Julok.

“Banjir juga menyebabkan longsor dan jalan putus di dua titik di Kecamatan Idi Tunong,” kata Sunawardi.

Editor: dani

Shares: