NewsTeknologi

7 Aplikasi WhatsApp Terlarang dan Berbahaya

WhatsApp Nantinya Bisa Aktif di Dua Perangkat
Logo WhatsApp (whatsApp)

POPULARITAS.COM – WhatsApp merupakan aplikasi perpesanan yang paling banyak diminati orang dan sudah memiliki jutaan pengguna dari berbagai negara.

Di balik kecanggihan aplikasi WhatsApp, masih ditemukan sejumlah pihak tidak bertanggung jawab yang melakukan modifikasi sembarangan.

1. GB WhatsApp

GB WhatsApp adalah WhatsApp MOD, aplikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan kontak pengguna, tapi memiliki fitur tambahan dan tidak ditemukan di aplikasi resmi.

WA GB ini hasil modifikasi dari aplikasi asli yang dikembangkan pihak ketiga tanpa izin sah. WhatsApp Inc pun sama sekali tidak bertanggung jawab atas berfungsinya aplikasi WA GB.

Akses WA GB juga tidak tersedia di Play Store atau App Store karena kebijakan penerbitannya hanya bisa diinstal dari sumber pihak ketiga di perangkatnya.

2. Yo WhatsApp

WhatsApp MOD selanjutnya yaitu Yo WhatsApp (YoWA) yang dikembangkan oleh developer aplikasi Yousef Al-Basha.

YoWhatsApp menghadirkan fitur yang memungkinkan penggunanya mengunci WhatsApp tanpa Pengunci Aplikasi dari pihak ketiga.

Aplikasi YoWA juga memungkinkan pengguna menyembunyikan pesan yang terakhir terlihat untuk kontak pilihan, dan fitur ini tidak dapat dilakukan pada aplikasi WhatsApp resmi.

3. WhatsApp MA

Dikarenakan fitur asli dari WhatsApp resmi masih terbatas, WhatsApp MA membuat terobosan dengan menawarkan fitur lain yang user-friendly namun tidak ada di aplikasi sah.

Kalau sebelumnya setelan tema dari WhatsApp resmi hanya bisa dark and light mode, pengguna WhatsApp MA dapat suka-suka mengganti tema secara bebas.

Selain itu, WhatsApp MA ini sudah masuk Play Store dan bisa diunduh oleh pengguna Android, sekalipun spesifikasi gadget-nya pas-pasan.

4. WhatsApp Indigo

Aplikasi WhatsApp terlarang yaitu WhatsApp Indigo yang dimodifikasi untuk menyajikan fitur gelembung berbagai warna, seperti cyan, grey, crayon, pink, dan lainnya.

Dari sekian banyak fitur WhatsApp modifikasi, WhatsApp Indigo memungkinkan pengguna mengirim file sebesar 72 MB, sedangkan di WhatsApp resmi hanya mengizinkan 16 MB.

Tak sampai di situ, kapasitas 72 MB ini bisa mengirim gambar dalam kualitas original dan bukan seperti WhatsApp resmi yang harus memangkas ukuran kualitasnya.

5. OG WhatsApp

Pengguna aplikasi OGWhatsApp diberi kesempatan untuk bisa mengganti aneka tema tanpa batas, serta peningkatan batas jumlah huruf dalam status.

Kemampuan lain dari OGWhatsApp juga dapat mengirim file video hingga audio berukuran besar tanpa khawatir kualitasnya menurun.

Bahkan para pengguna OGWhatsApp juga bisa memperbesar gambar profil tanpa terpotong, seperti di WhatsApp resminya.

6. FMWhatsApp

Kalau sebelumnya WhatsApp MOD menawarkan fitur penyesuaian tema, FMWhatsApp disebut-sebut memfasilitasi pengguna untuk menggunakan beberapa nomor sekaligus.

Di samping itu, FMWhatsApp menyediakan opsi lain untuk ruang obrolan yang tidak terbatas seperti aplikasi resminya.

Dengan FMWA, pengguna lebih leluasa mengirim file dengan ukuran lebih dari 1GB dan ada lebih dari 30 jenis tanda centang dengan gaya gelembung.

7. WhatsApp Gold Edition

WhatsApp Gold atau biasa dikenal WhatsApp Plus merupakan aplikasi MOD yang bukan dikembangkan oleh WhatsApp resmi.

Sebelumnya juga sempat ditegaskan oleh WhatsApp resmi melalui situsnya, bahwa pengguna WhatsApp Gold itu bodong dan bisa mengarah ke malware.

Secara fitur, WhatsApp Gold ini hampir serupa dengan aslinya. Namun sangat rawan terjadinya pencurian data yang rentan disalahgunakan.

Bahaya Menggunakan Aplikasi WhatsApp Terlarang

Terlepas dari berbagai fitur menarik yang ditawarkan aplikasi WhatsApp MOD, tetap saja hal tersebut tidak aman bagi pengguna.

Menurut peneliti online di Internet Research Institute, versi modifikasi WhatsApp lebih rentan menyuntikkan malware dan spyware karena server yang di-hosting kurang aman.

Aplikasi WhatsApp terlarang umumnya tidak dilengkapi fitur enkripsi sehingga perpesanan pengguna bisa dibaca oleh pihak ketiga.

Hal ini mengakibatkan rawan terjadinya kerusakan data dan mengancam keamanan privasi pengguna.

Sumber: CNN

Shares: